Minggu, 05 Mei 2024
Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan | DPD PKS Pekanbaru Rekomendasikan DR Muhammad Ikhsan Balon Walikota ke DPP | KPU Riau Siap Mutakhirkan 4.854.034 DP4 untuk Pilkada 2024 | Keji, Suami Pelaku Mutilasi Istri Sempat Tawarkan Daging Korban ke Ketua RT | Hebat!, 10 ribu Penari Riau Pecahkan Rekor Muri di Gebyar BBI BBWI Provinsi Riau 2024 | Gebyar BBI/BBWI dan Lancang Kuning Carnival Prov Riau Perhelatan Spektakuler, Pj Gubri: Ini Potensi
 
Pendidikan
Pemkab Kampar Gendeng akan UIN Suska Riau untuk Penetapan dan Penegasan Batas Desa

Pendidikan - - Kamis, 29/12/2022 - 18:06:26 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru - Hingga saat ini, masih banyak Desa di Kabupaten Kampar yang masih menggunakan peta indikatif, sementara ini juga akan berefek ketika pembuatan RPJMDes.

Dengan demikian, ini sangat perlu dalam Kerjasama Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPD) agar kedepan tidak membuat terhambatnya lagi pembangunan di setiap Desa.

Untuk itu pihak Pemkab Kampar akan bekerjasama dengan UIN Suska Riau melalui Pusat Studi Lingkungan dan Pengembangan Informasi Geospatial (PUSLIPIG) UIN Suska Riau.

Pj Bupati Kampar Dr H Kamsol, MM saat Sosialisasi dan Penjajakan Kerjasama Penetapan dan Penegasan Batas Desa (PPDB) dengan Pemerintah Kabupaten Kampar digelar di ruang rapat Pimpinan lantai IV UIN Suska Riau Pekanbaru, Kamis (29/12/2022)  menyampaikan, hingga saat ini masih ada 28 Desa yang tertinggal di Kabupaten Kampar, termasuk 8 Desa terisolir tepatnya di Kecamatan Kampar Kiri Hulu. Dengan demikian kerjasama ini perlu segera dilaksanakan di tahun 2023 nantinya.

Menurutnya, jangankan daerah terisolir tepatnya di kawasan Rimbang Baling atau Suakamargastwa, Daerah perbatasan Kabupaten atau Provinsi banyak terdapat kekeliruan dalam tapal batas sebuah desa,"ucap Kamsol".

Maka, kalau ini tidak terselesaikan, pemerintah juga akan kesulitan untuk mengidentifikasi potensi yang ada di desa, sehingga sulit juga untuk mengalokasikan anggaran untuk memfasilitasi masyarakat dalam mengembangkan usaha di wilayah.

Selain kajian batas desa dengan Pusat Studi Lingkungan dan Pengembangan Informasi Geospatial UIN Suska Riau, poin yang perlu dilihat juga dalam kerjasama ini terkait sektor Perikanan dengan mendorong pengembangan produksi ikan patin, serta kerjasama dalam sektor pangan dalam penanganan padi teknologi IPAT-BO yang telah dilaksanakan pemda kampar."tutur Kamsol"

Sementara itu Rektor UIN Suska Riau Prof Dr Khairunnas Rajab,. M.Ag menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pj Bupati Kampar yang telah sepakat nantinya dalam kerjasama PPDB ini yang akan dikaji dan dilakukan oleh Tim Pusat Studi Lingkungan dan Pengembangan Informasi Geospatial UIN Suska Riau.

Selanjutnya menurut Khairunnas, peta juga merupakan cerminan kesejarahan, kepemilikan, hubungan masyarakat secara sosial budaya, dan peta juga sangat erat kaitannya dengan kesejahteraan ke depan.

Dengan demikian, sudah semestinya ada pembaharuan informasi penata ruang periode 10 tahun sekali. Fasilitator pemetaan di desa menjadi penting untuk mensinergikan data keruangan yang ada di tingkat desa kepada tingkat pusat.

Nah, dari sinilah diharapkan pemetaan partisipatif menjadi milik desa. Karena dengan kerjasama antar desa pun juga mutlak diperlukan untuk mencapai kesepakatan, yang mana nantinya akan mengurangi potensi-potensi konflik batas desa."ucap Kahirunnas"

Selain Pj Bupati Kampar, hadir juga dalam sosialisasi tersebut langsung Dewan Pakar Pusat Studi Lingkungan dan Pengembangan Informasi Geospatial UIN Suska Riau Prof. Edi Erwan, S.Pt., Ph.D, Tim Diskusi Dr. Yudi Antomi, M.Si, Asisten I Setda Kampar Ahmad Yuzar, serta para wakil Rektor I,II dan II UIN Suska Riau. (kmf).





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved