Kamis, 25 April 2024
Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu | KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024 | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop Publisher Rights Bersama Ketua Dewan Pers | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher | Cak Imin Nyatakan Kerja Sama dengan Prabowo di Pemerintahan Berikutnya | Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan Presiden-Wakil Presiden 2024-2029
 
Kesehatan
Ternak Baru Masuk Diduga Penyebab Ternak di Rohul Terpapar Penyakit Ngorok

Kesehatan - - Jumat, 11/11/2022 - 11:53:39 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Tim dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau sudah melakukan investigasi ke lokasi ternak yang banyak ditemukan terpapar penyakit ngorok di Rohul.

Investigasi ini untuk memastikan penyebab penularan penyakit ngorok pada hewan ternak.  

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau, Herman melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan Faralinda Sari mengatakan, dari hasil investigasi tersebut diketahui bahwa peternak ada memasukan ternak baru ke dua kecamatan di Rohul tersebut. Hal tersebut yang diduga menjadi penyebab penyebaran penyakit ngorok di Rohul.

"Setelah dilakukan investigasi, peternak mengaku ada memasukkan ternak baru. Hal tersebut yang diduga menjadi penyebab penularan penyakit ngorok, kemungkinan ternak baru itu sudah terpapar penyakit ngorok sebelumnya," katanya.

Karena itu, untuk mengantisipasi agar penyakit ngorok tidak terus menyebar di Rohul, pihaknya bersama pemerintah daerah setempat untuk sementara mengisolasi daerah yang sudah terpapar penyakit ngorok tersebut. Selain tidak diperbolehkannya ternak keluar masuk wilayah tersebut, arus orang masuk juga dibatasi.

"Jadi kalau orang mau berwisata, kendaraannya tidak boleh masuk hingga ke pinggir sungai atau di lokasi gembala ternak. Tapi hanya di luar kawasan wisata," sebutnya.

Menurut Faralinda, upaya pencegahan untuk penyakit ngorok ini yakni dilakukan dengan memberikan vaksin. Namun, fakta dilapangan saat ini masih banyak peternak yang enggan hewan ternaknya untuk di vaksin.

"Mungkin karena selama ini belum ada kasus ngorok yang tinggi seperti saat ini. Tapi sekarang kan kasus kematiannya ternak cukup tinggi, sampai 90 persen," sebutnya.

Hingga saat ini, jumlah hewan ternak yang terpapar di Rohul sebanyak 340 ekor, 88 di antaranya dipotong paksa dan 26 ekor mati. (mcr, jan)






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved