Jum'at, 29 Maret 2024
Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan
 
Kesehatan
Tim Observasi DPKH Riau Cek Penyakit Sapi Ngorok di Rohul

Kesehatan - - Kamis, 03/11/2022 - 12:05:58 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Hari ini, tim observasi dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau cek penyakit sapi ngorok di Rokan Hulu (Rohul).

Tim ini nantinya akan melakukan observasi langsung ke jalangan (padang rumput) kerbau, guna mengecek langsung kasus kematian disebabkan penyakit septicemia epizootica (SE) atau sapi ngorok, pada hewan memamah biak tersebut.  

"Hari ini tim kita akan turun. Kita observasi langsung ke jalangan kerbau," kata Kepala Dinas PKH Riau, Herman melalui Subkor Kelambagaan Sumber Daya Kesehatan Hewan dan Pengawasan Obat Hewan PKH Provinsi Riau, drh Revalita Budiani, Kamis (3/11/22).

Oveservasi langsung ke jalangan kerbau yang ada di Rohul ini, salah satunya untuk memastikan sumber penyebaran penyakit. Kemudian, mengidentifikasi penyebaran penyakit di sekitaran jalang, yang sudah ada kasus kematian hewan. 

"Yang kita observasi seperti awalnya hewan terpapar penyakit masuk dari mana. Sempat dibawa kemana saja, termasuk asak hewannya. Memang sebelumnya Kampar terlebih dahulu ada kasus yang sama. Tapi kita harus pastikan dulu," jelas drh Revalita.

Menurutnya, kematian hewan kerbau yang sudah mencapai ratusan di Rohul wajib jadi perhatian. Tim observasi berharap penyakit sapi ngorok ini tidak menyebar kemana-kemana.

Karena itu, dari kunjungan ke jalagan kerbau, tim juga akan melibatkan peternak untuk untuk mengetahui secara detil berkaitan dengan penyakit sapi ngorok tersebut.

Sementara, hewan-hewan kerbau di jalangan baik yang masih sehat atau pun sudah menunjukan gejala penyakit akan diperiksa kesehatannya. Tim observasi sendiri sudah menyiapkan obat-obatan sepertu antibotik dan vitamin untuk 200 ekor kerbau.

"Kita cek dulu mana yang perlu diberikan obat-obatan. Ada berapa macam kita bawa, ada antibiotik, ada vitamin juga," pungkas drh Revalita. (mcr)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved