Senin, 06 Mei 2024
Mulai 8 Mei 2024 KPU Riau Terima Penyampaian Dukungan Calon Perseorangan | Sakit Hati Tak Beri Tahu Jual Tanah Orangtua, Adik Bacok Leher Abang Kandung dengan Parang | Genre Natuna Terbaik di Kepri, Wan Siswandi: Saya akan Terus Dukung Putra-putri Daerah Berprestasi | Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan | DPD PKS Pekanbaru Rekomendasikan DR Muhammad Ikhsan Balon Walikota ke DPP | KPU Riau Siap Mutakhirkan 4.854.034 DP4 untuk Pilkada 2024
 
Sosial Budaya
Niat Jahat Pangeran Henry Portugis untuk Curi Jasad Rasulullah SAW

Sosial Budaya - - Kamis, 23/12/2021 - 09:17:56 WIB

SULUHRIAU- Reconquista yang terjadi pada akhir abad ke-15 tidak hanya dimotori Kerajaan Spanyol.

Seperti dikutip sejarawan Ali Muhammad ash- Shalabi dalam Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah(2003), Portugis pun pada masa itu melakukan hal serupa, khususnya dalam memupuk kebencian terhadap kaum yang tak seagama. Kerajaan yang terletak di sisi barat Iberia itu semakin agresif menyerang Muslimin terutama sejak dipimpin Pangeran Henry (Henrique O Navegador).

Pasukannya telah merangsek hingga ke Maghribi (Maroko) pada 1450-an. Sejak itu, berbagai kota pelabuhan strategis di Afrika Utara dapat direbutnya dari tangan Islam.

Pangeran Henry terkenal akan kebenciannya terhadap Islam. Mental Islamofobia itu diwariskan dari ayahnya, Raja John I. Pernah disampaikannya dalam sebuah pidato, “Khidmat utama yang kita persembahkan kepada tuhan adalah dengan mengusir orang-orang Arab dari negeri ini (Iberia) dan memadamkan obor api pengikut Muhammad sehingga setelah itu tidak ada lagi bara yang membakar.”

Bahkan, salah satu impiannya adalah mencuri jasad Rasulullah Saw dimakamkan di Kota Madinah. Katanya, “Tujuan utama kita adalah sampai ke tempat-tempat suci orang Islam, memasuki Masjid Nabawi dan mengambil jasad Muhammad. Kita jadikan itu barang gadai dalam perundingan dengan orang Arab untuk merebut Yerusalem.”

Untuk diketahui, Reconquista y ang terjadi pada akhir abad ke-15 tidak hanya dimotori Kerajaan Spanyol. Portugis pun pada masa itu melakukan hal serupa, khususnya dalam memupuk kebencian terhadap kaum yang tak seagama. Kerajaan yang terletak di sisi barat Iberia itu semakin agresif menyerang Muslimin terutama sejak dipimpin Pangeran Henry (Henrique O Navegador).

Pasukannya telah merangsek hingga ke Maghribi (Maroko) pada 1450-an. Sejak itu, berbagai kota pelabuhan strategis di Afrika Utara dapat direbutnya dari tangan Islam.

Editor: Jandri I Sumber: republika.co.id





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved