Jum'at, 29 Maret 2024
Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan
 
Internasional
Kritik Publik Bikin Duterte Minta Vaksin China Sinopharm Ditarik

Internasional - - Jumat, 07/05/2021 - 06:38:42 WIB

SULUHRIAU- Presiden Filipina, Rodrigo Duterte berencana mengembalikan vaksin Corona China buatan Sinopharm.

Rencana tersebut terjadi usai publik mengkritik keras Duterte karena melakukan vaksinasi menggunakan vaksin Sinopharm meski meskipun belum mendapat izin penggunaan darurat oleh regulator Filipina.

Duterte sendiri disuntik pada Senin (3/5) waktu setempat. Menteri Kesehatan Filipina, Francisco Duque lah yang menyuntikkan vaksin Sinopharm ke Duterte.

Selain Duterte, pengawal presiden juga disuntik vaksin Sinopharm. Penyuntikan dilakukan secara rahasia.

Para pengkritik menuduh Duterte telah menghina aturan vaksinasi saat publik Filipina berjuang menghadapi serangkaian pembatasan Corona.

Dalam pidato pada Rabu (5/5) malam waktu setempat, Duterte menanggapi kritikan yang muncul dengan meminta maaf. Ia menegaskan bahwa penggunaan vaksin Sinopharm itu direkomendasikan oleh dokternya.

Duterte juga menegaskan bahwa penggunaan vaksin Sinopharm oleh dirinya dan pengawalnya tidak melanggar aturan apapun karena vaksin itu telah mendapatkan izin 'penggunaan simpatik' dari regulator.

Laporan media lokal, Manila Bulletin, menegaskan bahwa meskipun vaksin Sinopharm belum mendapat izin penggunaan darurat dari Badan Regulasi Makanan dan Obat-obatan Filipina (FDA), badan tersebut telah merilis izin penggunaan simpatik demi Kelompok Pengamanan Presiden (PSG).

Duterte telah meminta kepada Duta Besar China di Manila, Huang Xilian, untuk menarik 1.000 dosis vaksin Sinopharm. Padahal, ribuan dosis itu baru saja disumbangkan China untuk Filipina.

"Saya menuturkan kepada Duta Besar bahwa mereka (pengkritik-red) mengkritiknya karena Sinopharm tidak melalui pemeriksaan.

Saya memberitahunya untuk menariknya. Anda menarik seluruh vaksin Sinopharm, 1.000 dosis," ucap Duterte mengutip percakapannya dengan Dubes China.

Duterte juga menekankan bahwa para pejabat tinggi China telah disuntik dengan vaksin Sinopharm dan vaksin ini digunakan di Brasil juga Indonesia.

Namun, lanjut Duterte, jika memang menjadi masalah, dirinya memilih untuk tidak mendistribusikan vaksin Sinopharm, terutama 1.000 dosis yang disumbangkan China.

"Tapi jika ada kritikan, kita lebih baik menariknya dan hanya menunggu Sinovac dan yang lainnya. Lagipula, itu hanya 1.000 dosis vaksin. Itu tidak akan mengurangi pasokan," tandasnya.

Diketahui bahwa Sinopharm menghadapi banyak pertanyaan kritis soal potensi celah saat uji klinis fase 3, dengan vaksin ini dikirimkan ke luar negeri bahkan sebelum menyelesaikan uji klinis tahap akhir.

Vaksin yang dikembangkan oleh Institut Produk Biologis Beijing di bawah Grup Biotec Nasional China (CNBG) milik negara ini, diklaim efektif 79,34 persen melawan vaksin Corona. (*)

Sumber: detik.com
Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved