Minggu, 05 Mei 2024
Genre Natuna Terbaik di Kepri, Wan Siswandi: Saya akan Terus Dukung Putra-putri Daerah Berprestasi | Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan | DPD PKS Pekanbaru Rekomendasikan DR Muhammad Ikhsan Balon Walikota ke DPP | KPU Riau Siap Mutakhirkan 4.854.034 DP4 untuk Pilkada 2024 | Keji, Suami Pelaku Mutilasi Istri Sempat Tawarkan Daging Korban ke Ketua RT | Hebat!, 10 ribu Penari Riau Pecahkan Rekor Muri di Gebyar BBI BBWI Provinsi Riau 2024
 
Hukrim
Pesan Singkat Ungkap Perselingkuhan, Adik Ipar Tusuk Kadus Hingga Tewas

Hukrim - - Senin, 29/06/2020 - 08:13:11 WIB

SULUHRIAU- Seorang kepala dusun (kadus) di Jambi harus meregang nyawa di kantor desanya sendiri. Ironisnya, korban dianiaya hingga tewas oleh adik iparnya sendiri.

Dari informasi yang didapat, diduga korban selingkuh dengan istri pelaku.

Kapolres Batanghari AKBP Dwi Mulyanto saat dihubungi mengakui adanya kejadian tersebut. "Ya benar, ada kejadian penganiayaan yang menyebabkan terbunuhnya korban. Saat ini, tersangka sudah diamankan petugas," ungkapnya, Ahad, (28/6/2020).

Terungkapnya kasus tersebut, berawal dari tersangka berinisial HF mengetahui terjadinya dugaan perselingkuhan antara korban dengan istrinya melalui isi pesan singkat dari handphone milik istrinya.

Pelaku sendiri mencurigai istrinya selingkuh sudah lama. Namun, belum mendapatkan bukti. Seiringnya waktu, dia mulai menyelidiki perselingkuhan istrinya dengan Doni Iskandar (40) yang merupakan Kepala Dusun (Kadus) di Desa Koto Boyo, Kecamatan Bathin XXIV, Kabupaten Batanghari, Jambi.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Batanghari Iptu Orivan Irnanda mengatakan, berdasarkan keterangan tersangka, perselingkuhan istrinya dan korban setelah dirinya mendapatkan bukti usai menyadap aplikasi WhatsApp istrinya.

Sebelumnya, aksi penyadapan tersebut, tersangka masih belum menemukan bukti percakapan apapun dari telepon genggamistrinya.

Namun, setelah beberapa hari berlalu barulah ternyata kecurigaan dirinya benar adanya. Dalam percakapan melalui WhatsApp tersebut, barulah terbukti adanya cerita perselingkuhan istri dan ipar pelaku.

Mengetahui adanya perselingkuhan tersebut, pada 24 Juni lalu pelaku langsung terbakar emosi. Tanpa dikomando, tersangka langsung mencari korban di Kantor Desa Bathin XXIV.

Mendapatkan korban berada di kantor desa, tanpa basa-basi, tersangka yang sudah kalap amarah tersebut langsung melakukan penusukan terhadap korban dengan sebilah pisau.

"Pelaku menusuk korban dengan sebilah pisau. Korban akhirnya meninggal dunia setelah sempat dirawat di RS Mitra Medika, Muara Bulian," ujar Kasat.

Mendapatkan informasi penganiayaan tersebut, Polsek Bathin XXIV langsung mendatangi TKP. Beruntung, tidak butuh lama tersangka berhasil diamankan petugas.

"Saat ini, pelaku sudah diamankan di Polres Batanghari. Akibat perbuatannya, pelaku kita kenakan Pasal 353 ayat 3 KUHP dengan ancaman maksimal 9 tahun penjara," pungkas Orivan seperti dilansir okezone.com. (***)

Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved