Sabtu, 18 Mei 2024
Kasubbag TU Kemenag Pekanbaru Jenguk Jamaah Haji Kloter BTH 03 yang Tertunda Berangkar | Pj Wako Muflihun Buka Taekwondo Cup VII, Diharapkan Muncul Bibit Atlet Unggul | Beredar Video Seekor Harimau Mati Tertabrak di Tol Permai, HK Pastikan Hoax | Ribuan Warga Ikuti Gotong Royong "Gerakan Cinta Pekanbaru", Pj Wako: Ini Perlu Rutin Dilakukan | Tim Yustisi Kampar Hentikan Pembangunan PKS di Desa Kuapan-Tambang | Obok-obok Rumah Pengedar Narkoba di Kampung Pinang, Polisi Amankan Pelaku Bersama Barang Bukti Sabu
 
Ekbis
Pernyataan Terbaru Sri Mulyani soal Penggunaan Anggaran Penanganan Covid-19

Ekbis - - Senin, 11/05/2020 - 11:26:27 WIB

SULUHRIAU- Pemerintah telah menyalurkan Rp 2,06 triliun dari total anggaran Rp 3,14 triliun penanganan pandemi virus corona di Indonesia kepada Gugus Tugas COVID-19.

“Hingga saat ini realokasi anggaran telah disalurkan melalui Gugus Tugas COVID-19 di mana dari anggaran Rp 3,14 triliun sudah disalurkan sebesar Rp 2,06 triliun,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (11/5).

Ia memerinci Rp 2,06 triliun tersebut digunakan untuk penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) dan alat kesehatan di rumah sakit sebesar Rp 1,09 triliun.

Kemudian Rp 975 miliar untuk penggantian klaim perawatan di 129 RS yang menangani pasien COVID-19.

“Saat ini jumlah klaim RS yang sudah dibayarkan sebesar Rp 85,87 miliar untuk 1.888 pasien COVID-19,” ujarnya.

Bu SMI menuturkan, realokasi dan refocusing anggaran di seluruh Kementerian/Lembaga (K/L) dan daerah merupakan instruksi presiden yang bertujuan untuk mendukung bidang kesehatan, bantuan sosial, dan dunia usaha khususnya UMKM.

“Kami juga melakukan pemotongan anggaran untuk konsolidasi fiskal dan belanja-belanja yang tidak bisa dilaksanakan dalam kondisi COVID-19,” katanya.

Dia menyebutkan melalui penetapan Perpres 54/2020 dilakukan penghematan lanjutan atas belanja K/L dengan bersumber dari kegiatan atau proyek yang terhambat akibat adanya pandemi COVID-19 atau dapat ditunda ke tahun berikutnya.

Bu Ani, panggilan SMI, mengatakan, hasil realokasi anggaran itu ditujukan untuk K/L yang menangani COVID-19 seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pertahanan, Kepolisian Republik Indonesia, dan Kementerian Luar Negeri.

Tak hanya itu, pemerintah juga meminta kepada seluruh daerah agar melalukan refocusing terutama pada DBH, DAU, dan DAK Fisik sehingga dapat menambah realisasi realokasi anggaran untuk penanganan COVID-19.

“Kami meminta kepada daerah untuk bisa melakukan refocusing terutama DBH, DAU, dan DAK fisik,” ujarnya.

Ia mengatakan sebanyak 479 daerah telah menyampaikan Laporan Penyesuaian APBD hingga 8 Mei 2020 dengan komposisi belanja mengalami perubahan yaitu penurunan belanja barang/jasa dari 24,87 persen menjadi 20,86 persen dan modal dari 18,16 persen menjadi 12,89 persen.

Di sisi lain, Sri Mulyani mengatakan terdapat kenaikan belanja lainnya yakni dari 24,63 persen menjadi 30,33 persen yang ditujukan untuk antara lain bansos dan belanja tidak terduga.

Dia menyebutkan total belanja yang direalokasi dan refocusing adalah Rp 51,09 triliun dengan rincian Rp 22,34 triliun ditujukan untuk bidang kesehatan, jaring pengaman sosial Rp 18,88 triliun, dan penanganan dampak ekonomi Rp 9,88 triliun. [Antara/jpnn]






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved