Minggu, 05 Mei 2024
Mulai 8 Mei 2024 KPU Riau Terima Penyampaian Dukungan Calon Perseorangan | Sakit Hati Tak Beri Tahu Jual Tanah Orangtua, Adik Bacok Leher Abang Kandung dengan Parang | Genre Natuna Terbaik di Kepri, Wan Siswandi: Saya akan Terus Dukung Putra-putri Daerah Berprestasi | Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan | DPD PKS Pekanbaru Rekomendasikan DR Muhammad Ikhsan Balon Walikota ke DPP | KPU Riau Siap Mutakhirkan 4.854.034 DP4 untuk Pilkada 2024
 
Daerah
Ratusan Paket Tabloid Indonesia Barokah Masuk ke Sumatera Barat

Daerah - - Senin, 28/01/2019 - 12:29:37 WIB

SULUHRIAU- Sebanyak 161 paket amplop diduga berisi ratusan eksemplar tabloid Indonesia Barokah ternyata sudah masuk ke Sumatera Barat.

Semua paket tabloid yang dianggap provokatif dan menyerang Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu masuk melalui kantor Pos Padang 25000.

Paket-paket dengan pengirim misterius itu dikirim melalui kantor Pos Jakarta Selatan. Meski dicantumkan alamat redaksinya, yakni di "Jalan Haji Kerenkemi, Rawa Bacang, Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi", polisi sebelumnya memastikan alamat itu fiktif alias tidak ada.

Paket-paket itu tiba di kantor Pos 25000 Padang pada Sabtu pagi, 26 Januari 2019. Tujuan alamat penerimanya berbeda-beda di sembilan kota/kabupaten di Sumatera Barat, antara lain Padang sebanyak 20 amplop, Pariaman 33 amplop, Painan 10 amplop, Bukittinggi 36 amplop, Payakumbuh 19 amplop, Lubuk Sikaping 12 amplop, Padang Panjang 2 amplop, Solok 20 amplop, dan Sawahlunto 9 amplop.

Petugas Kantor Pos mulanya memeriksa sebuah kantong seberat 25 kilogram dan setelah dibuka ternyata berisi berseksemplar-eksemplar tabloid Indonesia Barokah. "Tujuan alamat penerima rata-rata pesantren, kemungkinan juga ada dialamatkan ke masjid," kata Sartono, Kepala Kantor Pos 25000 Padang, pada Senin, (28 /1/2019).

Kantor Pos Padang sudah melaporkan paket-paket itu kepada Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) setempat. Kantor Pos belum menerima arahan tentang paket itu tetapi sementara disita, sesuai instruksi Kantor Pos pusat.

Jumlah pasti eksemplar tabloid itu belum diketahui karena belum dihitung semua. Sebab Kantor Pos juga wajib menjaga kerahasiaan setiap dokumen yang mereka diterima. "Kita tidak tahu isi atau kontennya apa, karena Pos hanya penyelenggara perposan di Indonesia, wajib menerima dan meneruskan kiriman yang diposkan oleh siapa saja," ujar Sartono.

Sumber: Viva.co.id | Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved