Minggu, 28 April 2024
Pelaku Pembunuhan Wanita Tanpa Busana di Kampar Ditangkap, Ini Motifnya | 1.500 CJH Riau Ikuti Launching Senam Haji dan Launching Batik Haji | Sambut Tokoh-tokoh Kampar di Pekanbaru, Pj Bupati Dukung Bagholek Godang Masyarakat Kampar | Polsek Tambang Tangkap Pelaku Narkoba di Depan SPBU Rimbo Panjang | Mantan Bupati Inhil Indra Muchlis Adnan Meninggal Dunia, Pj Gubri Sampaikan Ucapan Duka | Kapolda Riau M Iqbal: Jangan Ada Lagi Diksi Kampung Narkoba di Pekanbaru, Sikat Habis!
 
Nasional
Jokowi: Saya Dituding Antek Asing dan PKI, Nggak Beradab!

Nasional - - Sabtu, 07/04/2018 - 15:29:50 WIB

SULUHRIAU- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi berbagai isu yang 'menyerang' dirinya. Dia menegaskan banyak cara tidak beradab yang dipakai untuk 'menyerang' dirinya.

Jokowi mengatakan salah satu cara tidak beradab yang dipakai untuk menyerangnya adalah tudingan dirinya adalah antek asing. Dia menegaskan isu ini merupakan pelemahan bangsa.

"Banyak yang dari kita ingin melemahkan bangsa kita dengan cara-cara yang tidak beradab. Ngomongin isu antek asing, tuding-tuding ke saya. Jokowi itu antek asing, (isunya) gagal, hilang," kata Jokowi saat menghadiri Konvensi Nasional Galang Kemajuan 2018, yang dihadiri ribuan relawan, di Ballroom Puri Begawan, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (6/4/2018).

Jokowi mengatakan isu antek asing kemudian gagal menggoyang dirinya. Namun isu serangan tak berhenti. Dia diisukan sebagai anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).

"Ganti lagi, dia itu antek asing. Gagal, hilang lagi. Ganti lagi, isu PKI. Saya jawab saat itu, saya ke pesantren-pesantren, saya ngomong tahun '65 PKI dibubarkan saya baru berumur 3 atau 4 tahun. Masak ada PKI balita?" jelas Jokowi.

Dia juga mengatakan isu PKI tersebut diperkuat oleh foto yang menyebut dirinya bersama tokoh PKI, DN Aidit. Foto itu marak beredar di media sosial.

"Ada gambar di medsos kayak gini coba. Ini waktu DN Aidit pidato tahun '55, saya lahir belum udah jejer sama DN Aidit coba," katanya.

"Ini isu apa-apaan? Nggak beradab seperti itu," tegasnya dengan nada tinggi.

Tak berhenti di situ, kata Jokowi, dirinya juga dilemahkan lewat isu infrastruktur. "Isu PKI hilang, ganti lagi isu infrastruktur. Karena infrastruktur sekarang ini kita bangun besar-besaran dan rakyat mengapresiasi, dilemahkan dari situ," katanya.

"Kita mengerti bahwa membangun itu memang terkadang ada yang salah atau khilaf. Itu yang kita benahi. Kita ini manusia biasa yang penuh dengan kesalahan dan kekurangan," tambah mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Sumber: detik.com | Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved