Senin, 05 Mei 2025 Pelindo Regional 1 Ucapkan Selamat Hari Kebebasan Pers Sedunia: Dukung Ekosistem Pers yang Profesional | Polres Kampar Tangkap 6 Pelaku Narkoba di Kecamatan Gunung Sahilan, 5 Laki-laki 1 Wanita | Kapolres Kampar Patroli Jelajah Desa, Kunjungi Petani Lebah di Hutan Kemasyarakatan Alam Mahligai | Mayat Mr X Ditemukan di Sungai Tibun, Diduga Korban Tenggelam | Rayakan HUT ke 124, PT Pegadaian Gelar Semarak Turnamen Fastaner dengan Sportivitas dan Silaturahmi | Modus Meminjam, Polres Kampar Ringkus Pelaku Penggelapan Sepeda Motor di Bangkinang
 
 
☰ Peristiwa
Usai Terkam Jumiati di Inhil, Harimau Bonita Jadi Lebih Buas dan Berbahaya
Selasa, 06 Maret 2018 - 10:17:48 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Harimau Sumatera yang diberi nama Bonita memangsa Jumiati Karyawati Eboni Estate PT THIP Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran di Indragiri Hilir (Inhil) Riau mengalami inhabituasi.

Mengapa perilaku aneh alias inhabituasi bisa terjadi?
Bonita, penamaan ini untuk menandai adanya dua ekor harimau yang berkeliaran di Kecamatan Pelangiran, Inhil. Satu ekor lagi diberi nama Boni.

Bonita inilah predator yang memangsa Jumiati pada 3 Januari 2018 lalu. Hingga kini, harimau itu belum bisa dievakuasi dari lokasi itu. Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau kini menurunkan tim medis. Fungsinya bila bertemu bonita akan dilakukan penembakan bius.

Bonita, kini mengalami inhabituasi yaitu prilaku menyimpang dari satwa liar. Perilaku menyimpang ini diperkirakan pasca Bonita menyerang Jumiati hingga tewas. Sebagian daging Jumiati di bagian lututnya disantap.

BACA JUGA:  Jumiati Karyawati PT THIP Inhil Tewas Diterkam Harimau

"Kami memperkirakan inhabituasi atau perilaku menyimpang ini dialami Bonita pasca menyerang Jumiati," kata Kepala Bidang I BBKSDA Riau, Mulyo Hutomo Selasa (6/3/2018).

Sebelum terjadi penyerangan yang menewaskan pekerja perkebunan sawit PT Tabung Haji Indo Plantations itu, Bonita masih dianggap berperilaku normal sebagai satwa buas. Namun, setelah harimau ini 'menyantap' korbannya, perilaku aneh mulai muncul.

Prilaku aneh itu, di antaranya Bonita menjadi terbiasa untuk berkeliaran di sekitaran rumah penduduk desa setempat. Harimau ini berkeliaran dari pagi hingga sore.

Beberapa kali, tim malam kepergok Bonita. Kadang harimau ini duduk di tepi jalan poros yang ada di sekitaran desa setempat. Bonita juga tidak menunjukan gelagat rasa takut untuk bertemu manusia. Kesannya, malah Bonita ini seperti ingin beradaptasi pada lingkungan manusia.

"Itulah perilaku aneh yang kita dapati di lapangan. Tentunya dengan inhabituasi itu, Bonita ini lebih berbahaya dari harimau liar yang masih normal perilakunya," kata Hutomo.

Harimau Bonita ini, sudah tidak lagi takut bila bertemu dengan manusia. Padahal dari kebiasaan yang ada, ada dua perilaku yang ditunjukan harimau liar bila berjumpa manusia.

"Normalnya, bila harimau bertemu atau kepergok manusia hanya ada dua kemungkinan yang akan terjadi. Pertama harimau langsung melakukan penyerangan bila bertemu manusia. Kedua, bila tidak menyerang, harimau akan segera menghindari manusia. Itulah prilaku normal dari harimau selama ini," kata Hutomo.

Kini pihak BBKSDA Riau terus berupaya untuk menemukan bonita yang masih berkeliaran di sekitaran rumah penduduk. Usai mengitari rumah penduduk, harimau ini masuk dalam kawasan hutan.

Sumber: detik.com | Editor: Jandri



 
Berita Lainnya :
  • Pelindo Regional 1 Ucapkan Selamat Hari Kebebasan Pers Sedunia: Dukung Ekosistem Pers yang Profesional
  • Polres Kampar Tangkap 6 Pelaku Narkoba di Kecamatan Gunung Sahilan, 5 Laki-laki 1 Wanita
  • Kapolres Kampar Patroli Jelajah Desa, Kunjungi Petani Lebah di Hutan Kemasyarakatan Alam Mahligai
  • Mayat Mr X Ditemukan di Sungai Tibun, Diduga Korban Tenggelam
  • Rayakan HUT ke 124, PT Pegadaian Gelar Semarak Turnamen Fastaner dengan Sportivitas dan Silaturahmi
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Pelindo Regional 1 Ucapkan Selamat Hari Kebebasan Pers Sedunia: Dukung Ekosistem Pers yang Profesional
    02 Polres Kampar Tangkap 6 Pelaku Narkoba di Kecamatan Gunung Sahilan, 5 Laki-laki 1 Wanita
    03 Kapolres Kampar Patroli Jelajah Desa, Kunjungi Petani Lebah di Hutan Kemasyarakatan Alam Mahligai
    04 Mayat Mr X Ditemukan di Sungai Tibun, Diduga Korban Tenggelam
    05 Rayakan HUT ke 124, PT Pegadaian Gelar Semarak Turnamen Fastaner dengan Sportivitas dan Silaturahmi
    06 Modus Meminjam, Polres Kampar Ringkus Pelaku Penggelapan Sepeda Motor di Bangkinang
    07 Wamen Dikdasmen Buka Peningkatan Kompetensi Guru Se Riau
    08 Hasil Tes Masuk PWI Riau Angkatan XVI, Dari 86 Peserta, 72 Peserta Lulus dan 10 Bersyarat
    09 Kecelakaan Terjadi di Tol Pekanbaru- Dumai KM 27+600 Jalur B, Truk Fuso Tabrak Colt Diesel Sedang Parkir
    10 SMSI Gaungkan Suara Media Daerah pada World Press Freedom Day 2025
    11 Umri Wisuda 388 Mahasiswa, Atas Nama Thahirudin Peraih Predikat Summa Cumlaude dengan IPK 3,99
    12 Wako Pekanbaru Susul Menteri PU ke Padang untuk Perjuangkan Infrastruktur
    13 Polres Kampar Gagalkan Peredaran 537,99 Gram Sabu dan 528 Butir Ekstasi
    14 Diantar Keluarga Penuh Haru, Jemaah Asal Pekanbaru Sudah di Batam dan Besok Berangkat ke Tanah Suci
    15 Putusan Seri Perkara Banding: Babak Baru Sengketa Keanggotaan Koperasi Sawit Timur Jaya
    16 Telusuri Informasi Tambang Ilegal, Polsek Tapung Temukan Tambang Legal Milik PT Hamka Maju Karya
    17 Masyarakat Tanyakan Soal Informasi SIM Gratis ke Polda Riau, Ini Jawabannya
    18 Peringati Hardiknas 2025, Bupati Kampar Gaungkan Semangat Pendidikan Bermutu
    19 Polsek Tapung Hilir Ringkus Pengedar Sabu di Kijang Makmur, 27,55 Gram Sabu Diamankan
    20 Kebakaran Hutan Hebat di Israel Masuki Hari Kedua, Pemadam Masih Berjibaku
    21 Enam Pengacara Pranoto & Co Law Firm Siap Bela Ketua dan Sekretaris DK PWI
    22 Gubri dan Kapolda Riau Hadiri Hari Peringatan May Day 2025
     
    Redaksi | Indeks Berita
    Disclaimer | Pedoman Media Siber | Kode Etik Jurnalistik
    © SuluhRiau.com | Pencerahan Bagi Masyarakat