Jokowi di Hari Pers Nasional: Media Harus Jadi Penyalur Kebenaran
Daerah - - Jumat, 09/02/2018 - 21:55:39 WIB
SULUHRIAU, Padang- Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo menghadiri puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke-33 yang diselenggarakan di Danau Cimpago, Pantai Padang, Sumatera Barat, Jumat (9/2/2018).
Jokowi berharap pers semakin bisa membangun Indonesia menjadi bangsa yang semakin maju.
“Saya percaya bahwa di era ini. Di era melimpahnya informasi. Pers makin diperlukan untuk menjadi pilar penegak penyampaian kebenaran, sebagai pilar penegak aspirasi-aspirasi yang ada di masyarakat, menyampaikan fakta, dan untuk turut membangun narasi budaya baru,” kata Jokowi dalam sambutannya di HPN 2018.
Jokowi menambahkan, dalam perkembangannya, media semakin bergerak cepat dan melahirkan era revolusi industri yang berbasis pada digitalisasi dan analisis data. "Pers harus melahirkan banyak inovasi yang perlu diketahui oleh masyarakat," ungkap dia.
Presiden Jokowi di Hari Pers Nasional 2018
Jokowi mengharapkan pers di Indonesia dapat terus menjadi penyalur kebenaran, penyalur fakta, dan aspirasi masyarakat. “Selamat hari pers nasional tahun 2018,” tutup Jokowi mengakhiri sambutannya.
Selain Jokowi, sejumlah pejabat negara dan beberapa menteri kabinet kerja juga hadiri acara HPN 2018, seperti Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Imigrasi Eko Putro Sandjojo, serta Menteri Sosial Idrus Marham.
Acara HPN dimulai sejak pukul 09.00 WIB. Berbagai macam pertunjukan seni dan budaya menghibur para tamu undangan di puncak peringatan Hari Pers Nasional ke-33. Tahun ini, HPN mengangkat tema ‘Meminang Keindahan di Padang Kesejahteraan’.
Bergaya Jadi Wartawan
Ada hal menarik yang dilakukan Presiden Jokowi dalam puncak acara HPN 2018. Dalam sambutannya, Jokowi tidak banyak memberikan berbagai arahan atau wejangan.
Di panggung, Jokowi ingin justru ingin menjadi wartawan. Untuk itu, dirinya meminta salah satu wartawan naik ke panggung dan berperan menjadi dirinya.
Salah satu wartawan senior dari Surabaya, Yusri Nur Raja Alam, akhirnya ditunjuk Jokowi dari sekian wartawan yang tunjuk tangan.
"Saya itu kalau di Istana sering di-doorstop 80-90 wartawan. Pertanyaannya tidak satu, banyak sekali dan sulit-sulit semua. Tembak langsung pada saat kita sering tidak siap. Maka sekarang gantian, saya jadi wartawannya, Pak Yusri jadi presiden," kata Jokowi, Jumat (9/2/2018).
Menjawab tantangan itu, Yusri pun dengan senang hati bergaya seperti presiden. "Ya, ada apa, apa yang mau ditanyakan?" ucap dia kepada Jokowi.
"Bapak kan punya menteri 34, menteri mana yang menurut Bapak paling penting?" tanya Jokowi.
"Sebenarnya semua penting, tapi yang paling penting yang membuat Presiden nyaman," balas Yusri.
"Yang jelas Pak, to the point saja jangan muter-muter," tanya Jokowi lagi.
"Menteri yang urusin wartawan. Menteri Kominfo. Supaya semua informasi tersampaikan dari desa hingga ke kota," jawab Yusri di depan Jokowi.
Sumber Kuparan.com, Liputan6.com | Editor: Jandri