Jum'at, 29 Maret 2024
PHR Kembali Gelar Lomba Karya Jurnalistik PENA untuk Wartawan Riau | Mesjid Taqwa Muhammadiyah Tuah Madani 6 Gelar Shalat Jumat Perdana | Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu
 
Internasional
Ditemukan 'Surga Prasejarah' di Israel Berusia 500 Ribu Tahun

Internasional - - Rabu, 17/01/2018 - 09:38:14 WIB

SULUHRIAU, Tel Aviv - Situs prasejarah yang sangat langka telah ditemukan para arkeolog di dekat Tel Aviv, Israel, yang digambarkan sebagai 'surga' bagi nenek moyang manusia yang hidup 500.000 tahun yang lalu.

Di situs yang terletak di sebelah jalan bebas hambatan yang sangat sibuk di Jaljulia tersebut ditemukan ratusan kapak tangan dari batu dan artefak-artefak lain yang dikatakan memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi.

Kegunaan kapak-kapak batu ini belum bisa dipastikan, namun para pakar mengatakan mungkin perkakas tersebut dipakai untuk aneka keperluan, dari membunuh hewan buruan hingga menguliti binatang.

Mereka mengatakan kapak-kapak yang ditemukan sangat rapi yang mengindikasikan pemahaman orang-orang pada zaman itu tentang material batu dan bagaimana mengubah batu menjadi alat yang efektif.

Para pakar mengatakan di situs ini dulunya terdapat sungai, vegetasi, dan aneka binatang, kombinasi ideal bagi manusia yang hidup pada zaman tersebut.

Seperti diketahui, sebelum akhirnya menetap, manusia dulunya berburu dan berpindah-pindah tempat.

Ran Barkai, kepala jurusan arkeologi di Universitas Tel Aviv mengatakan kualitas preservasi situs yang ditemukan timnya 'sungguh luar biasa'.

"Bagi orang-orang (pada zamannya), situs ini seperti surga, jadi mereka datang ke tempat ini dari waktu ke waktu," papar Barkai.

"Batu-batu yang terbawa oleh aliran air dimanfaatkan untuk membuat alat dan perkakas. Aliran ini juga membuat banyak binatang datang ke sini. Binatang-binatang ini diburu dan langsung dikonsumsi di tempat ini," katanya.

Jadi, orang-orang prasejarah bisa membuat alat dan menggunakan alat tersebut untuk membunuh hewan di satu tempat yang sama, kata Barkai.

Lanskap kuno tersebut ditemukan di antara Jaljulia dan jalan bebas hambatan Rute 6, sekitar lima meter di bawah permukaan tanah.

Para ahli memperkirakan situs ini dipakai oleh nenek moyang manusia modern, homo erectus, spesies pertama manusia yang berjalan tegak.

Mereka sedikit lebih besar dan lebih bertenaga namun otak mereka tak secanggih otak manusia modern.

Badan Kepurbakalaan Israel yang ikut melakukan penggalian bersama tim arkeolog dari Universitas Tel Aviv mengatakan temuan ini bisa menambah informasi baru atas periode tersebut.

"Temuan ini luar biasa karena perkakas yang ditemukan sebagian besar relatif utuh, tidak rusak. Ini semua membantu kita memahami kehidupan zaman dulu," kata Maayan Shemer, direktur penggalian Badan Kepurbakalaan Israel.

"Tak diragukan lagi, hasil kajian atas temuan ini akan membantu kita memahami gaya hidup dan perilaku manusia pada era tersebut," katanya.

Sumber: detik.com, BBC | Editor: Jandri






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved