Minggu, 28 April 2024
Pelaku Pembunuhan Wanita Tanpa Busana di Kampar Ditangkap, Ini Motifnya | 1.500 CJH Riau Ikuti Launching Senam Haji dan Launching Batik Haji | Sambut Tokoh-tokoh Kampar di Pekanbaru, Pj Bupati Dukung Bagholek Godang Masyarakat Kampar | Polsek Tambang Tangkap Pelaku Narkoba di Depan SPBU Rimbo Panjang | Mantan Bupati Inhil Indra Muchlis Adnan Meninggal Dunia, Pj Gubri Sampaikan Ucapan Duka | Kapolda Riau M Iqbal: Jangan Ada Lagi Diksi Kampung Narkoba di Pekanbaru, Sikat Habis!
 
Internasional
Gelombang Tsunami 40 Cm Terjang Jepang Imbas Gempa di Filipina

Internasional - - Minggu, 03/12/2023 - 07:37:38 WIB
Ilustrasi: Gelombang tsunami setinggi 40 cm menerjang Pulau Hachijojima imbas gempa berkekuatan 7,5 mengguncang Filipina. (Istockphoto)
TERKAIT:

SULUHRIAU- Badan Meteorologi Jepang mengungkapkan gelombang tsunami setinggi 40 cm menerjang Pulau Hachijojima pada Minggu (3/12/2023) imbas gempa berkekuatan 7,5 mengguncang Filipina.

Pulau tersebut berada sekitar 290 kilometer (180 mil) selatan ibu kota Tokyo.

Selain itu, Badan Meteorologi tersebut juga sebelumnya telah mengeluarkan peringatan tsunami akan menghantam Jepang dengan ketinggian satu meter.

Saluran TV NHK juga sebelumnya mengatakan gelombang tsunami bakal mencapai pantai barat pada Minggu (3/12/2023) dini hari sekitar 01.30 waktu setempat.

Gempa berkekuatan magnitudo 7,5 mengguncang wilayah Mindanao, Filipina, pada Sabtu (2/12/2023) malam sekitar pukul 22.37 waktu setempat.

Pusat Seismologi Eropa-Mediterania (ESMC) mengatakan gempa itu melanda Mindanao dengan kedalaman 63 kilometer (39 mil).

Akibatnya, beberapa wilayah di Filipina dan pesisir barat daya Jepang sebelumnya berpotensi dihantam tsunami setelah keluarnya peringatan dari masing-masing negara.

Sistem Peringatan Tsunami Amerika Serikat mengatakan Filipina sudah tidak berisiko dihantam tsunami. Namun, warga tetap diminta waspada karena adanya potensi kenaikan volume air di beberapa wilayah pesisir.

Meski demikian, Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina, PHIVOLCS, mengatakan risiko tsunami masih tetap ada.

PHIVOLCS mengimbau masyarakat yang tinggal di dekat pantai Provinsi Surigao Del Sur dan Davao Oriental untuk segera mengungsi dan menjauhi pinggir pantai.

Berbeda dari wilayah Filipina liannya, kedua provinsi tersebut sebagian besar merupakan wilayah pedesaan dan tidak padat penduduk.

"Kapal-kapal yang sudah berada di laut selama periode ini harus tetap berada di lepas pantai di perairan dalam sampai ada saran lebih lanjut," imbau PHIVOLCS.

Sementara itu, gempa yang melanda Mindanao itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami di Indonesia. Gempa hanya mengguncang sekitar wilayah Naha, Sulawesi Utara.

Berdasarkan laporan BMKG, gempa magnitudo 7,5 mengguncang Pulau Karatung, Sulawesi Utara, pukul 21.37 WIB. Episenter terletak di 8,53 lintang utara dan 126,69 bujur timur, tepatnya berada di laut 420 km barat laut Pulau Karatung.

Hingga pukul 23.50 WIB, sejumlah gempa susulan menghantam sekitar Sulawesi Utara yang berkekuatan magnitudo 5,2 hingga 6,2. (CNNIndonesia.com)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved