Minggu, 28 April 2024
Pelaku Pembunuhan Wanita Tanpa Busana di Kampar Ditangkap, Ini Motifnya | 1.500 CJH Riau Ikuti Launching Senam Haji dan Launching Batik Haji | Sambut Tokoh-tokoh Kampar di Pekanbaru, Pj Bupati Dukung Bagholek Godang Masyarakat Kampar | Polsek Tambang Tangkap Pelaku Narkoba di Depan SPBU Rimbo Panjang | Mantan Bupati Inhil Indra Muchlis Adnan Meninggal Dunia, Pj Gubri Sampaikan Ucapan Duka | Kapolda Riau M Iqbal: Jangan Ada Lagi Diksi Kampung Narkoba di Pekanbaru, Sikat Habis!
 
Hukrim
Waspada! Ini Modus Penipu Whatsapp Kuras Rekening

Hukrim - - Minggu, 15/10/2023 - 18:03:25 WIB

SULUHRIAU - Modus penipuan yang menguras rekening penggunaannya akhir-akhir belakangan ini marak terjadi. Salah satu modusnya dilakukan melalui pesan singkat di aplikasi Whatsapp.

Sebagai contoh, modus penipuan dilakukan dengan mengirimkan surat undangan pernikahan digital ke nomor Whatsapp pribadi calon korban. Dalam pesan tersebut, penipu mengarahkan agar calon korban membuka undangan digital tersebut yang ternyata file APK yang harus diunduh.

Dirjen Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan dalam menjalankan aksinya, pertama-tama para penipu ini akan membuat akun rekening atas nama orang lain. Setelah rekening jadi, orang tersebut akan diberi uang dan rekening akan dipegang sang penipu.

"Ditemui di lapangan, mereka menggunakan orang lain untuk mendaftar abis itu kasih upah abis itu akun bank mereka ambil," jelas Semuel beberapa waktu lalu, dikutip Minggu (15/10/2023).

Ada pula penipuan berkedok undangan pernikahan di WhatsApp.

Beberapa warga mengaku pernah menerima chat WhatsApp pribadinya. Seperti undangan berkedok pernikahan dan berkedok surat tilang elektronik." Saya pernah mendapat kiriman surat berkedok undangan pernikahan," kata Yana, (40) warga Pekanbaru.

Berikut beberapa modus penipuan yang terjadi di era digital saat ini:

1. Tawaran Menggiurkan

Semuel menjelaskan salah satu ciri penipuan adalah adanya tawaran yang tidak masuk akal atau bombastis. Misalnya menawarkan harga ponsel yang jauh lebih murah dari harga pasar.

"Jangan terkecoh tawaran-tawaran tidak masuk akal, harga HP tadinya Rp 10 juta bisa dengan saya Rp 2 juta. Sudah pasti scam," kata Semuel.

2. Telepon, Chat, atau SMS Tidak Jelas

Ciri kedua yang dijelaskan Semuel adalah adanya pesan tidak jelas dari orang yang tidak dikenal. Ini bisa berupa telepon, WhatsApp maupun SMS.

"Contoh kan undangan, yang kirim undangan nggak dikenal, yang nikah nggak kenal. Ke kepoan masyarakat main klik aja," ujarnya.

3. Penipuan Social Engineering

Cara terakhir adalah dengan social engineering. Para penipu akan menggunakan kelemahan korbannya untuk bisa melakukan kejahatannya.

"Menggunakan social engineering, kelemahan-kelemahan kita," kata Semuel. (ncbc, src)

Editor: Khairul





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved