Sabtu, 27 April 2024
Sambut Tokoh-tokoh Kampar di Pekanbaru, Pj Bupati Dukung Bagholek Godang Masyarakat Kampar | Polsek Tambang Tangkap Pelaku Narkoba di Depan SPBU Rimbo Panjang | Mantan Bupati Inhil Indra Muchlis Adnan Meninggal Dunia, Pj Gubri Sampaikan Ucapan Duka | Kapolda Riau M Iqbal: Jangan Ada Lagi Diksi Kampung Narkoba di Pekanbaru, Sikat Habis! | Peringatan 78 Tahun TNI AU Masyarakat Riau akan Disuguhi Aneka Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin | SULUHRIAU, Pekanbaru – Ribuan pendaftar calon anggota Polri dari 12 kabupaten/kota memenyhi halama
 
Sosial Budaya
KOLOM
Bergerak Bersama Umat, MUI Bersatu Lawan Narkoba

Sosial Budaya - - Jumat, 21/07/2023 - 08:40:54 WIB

SULUHRIAU- Belakangan ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggaungkan program Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Annar) MUI.

Narkoba menjadi musuh yang mengintai di tengah umat. Data dari Badan Narkotika Nasional (BNN RI) 2022-2023, 4,8 juta rakyat Indonesia telah menggunakan narkoba. Angka tersebut diperkirakan terus meningkat setiap tahunnya.

Di daerah Kabupaten Kampar berdasarkan data dari Kominfo Kabupaten Kampar, pada tahun 2022 Polres Kampar menemukan tersangka pengedar Narkoba sebanyak 306 orang dengan rincian pria 283 orang, wanita 17 orang serta anak-anak sebanyak 6 orang.

Hal ini menunjukkan narkoba tidak hanya memangsa kalangan dewasa tapi juga kalangan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

Raunas, Ketua Persatuan Orangtua Peduli Kasih Sayang (Popkasih) BNK Kampar, menyebutkan bahwa Narkoba mengakibatkan banyak sekali dampak negatif bagi individu. Misalnya dari sisi kesehatan, pengguna Narkoba menjadi kurus.

Dari sisi akhlak, pengguna kehilangan sifat empati, melawan orangtua, mencuri, seks bebas, bahkan melakukan tindak kriminal. Sedangkan dilihat dari psikologinya, pengguna Narkoba bisa tiba-tiba berbicara sendiri atau melantur dan pemakaian Narkoba dalam waktu lama akan menyebabkan pengguna kehilangan akal.

Awalnya pengguna Narkoba terlihat sangat kuat dan bisa mengerjakan banyak pekerjaan dari pagi hingga malam hari, namun lambat laun akibat buruknya akan dirasakan bagi fisik dan psikisnya.

“Narkoba sangat berbahaya. Dan diperlukan kerjasama berbagai pihak untuk memberantasnya mulai dari orangtua, keluarga, pihak kepolisian, pemerintah, dan masyarakat,” ujarnya Sabtu (15/7/2023).

Berikut beberapa upaya MUI melawan Narkoba dirangkum dari website resmi MUI:

Pertama, Sosialisasi tentang Bahaya Narkoba

MUI memberikan sosialisasi tentang bahaya penyalahgunaan Narkoba dan mengajak umat untuk berjihad melawan Narkoba. Sosialisasi bisa disampaikan khatib saat khutbah jumat, atau saat ulama menyampaikan ceramah di masjid.

Kedua, Melakukan Kolaborasi

MUI mengajak kerjasama berbagai pihak dalam memberantas Narkoba seperti pihak akademisi di Universitas Al Azhar Indonesia, Asosiasi Dosen Indonesia dan Universitas Sains Islam Malaysia (USIM).

Para dosen diharapkan dapat memberikan informasi dan edukasi tentang bahaya narkoba melalui pembelajaran sehingga terwujudnya kampus bebas Narkoba.

Ketiga, Usulan Kurikulum Pencegahan Narkoba

Selanjutnya MUI meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menerapkan kurikulum pencegahan narkoba untuk mengenalkan bahaya Narkoba pada generasi muda bangsa.

Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Annar) MUI dapat menjadi langkah pencegahan Narkoba yang dilakukan oleh berbagai pihak. Diharapkan ke depannya tercipta generasi unggulan bebas Narkoba. (***)

* Penulis adalah Hebby Wilanda (Isi tulisan sepenuhnya tanggunjawab penulis)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved