Minggu, 28 April 2024
Mandi di Sungai Desa Kualu Nenas, Bocah 9 Tahun Tenggelam dan Ditemukan Meninggal | HUT ke-78 TNI AU, Ribuan Warga Antusias Saksikan Berbagai Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbar | Pekanbaru Raih Juara Umum MTQ XLII tahun 2024 Tingkat Provinsi Riau di Dumai | Pelaku Pembunuhan Wanita Tanpa Busana di Kampar Ditangkap, Ini Motifnya | 1.500 CJH Riau Ikuti Launching Senam Haji dan Launching Batik Haji | Sambut Tokoh-tokoh Kampar di Pekanbaru, Pj Bupati Dukung Bagholek Godang Masyarakat Kampar
 
Sosial Budaya
Sangat Indah, Ini Semangat Dibalik Gemerlap Lampu Colok Bengkalis

Sosial Budaya - - Selasa, 18/04/2023 - 09:34:08 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Di penghujung Ramadhan, Lampu colok telah menjadi tradisi rutin yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.

Di malam ke-27 Ramadan, ratusan warga begitu antusias ikut meramaikan tradisi lampu colok di Desa Air Putih, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis.

Ketua Karang Taruna Desa Air Putih, Iman menjelaskan, bahwa tradisi lampu colok bukan hanya memiliki makna sesuatu yang indah untuk dinikmati mata. Namun, mampu memantik rasa kebersamaan dan jiwa gotong royong antarwarga setempat.

"Jadi ini adalah tentang kerja sama dan upaya mempertahankan budaya yang diciptakan orang-orang sebelum kita," ucapnya kepada tim Media Center Riau, Senin (17/4/2023) malam.

Untuk mempertahankan budaya sebutnya, para pemuda setempat rela mengerahkan tenaga dan waktu demi menjaga tradisi yang dianggapnya sebagai warisan budaya.

"Usaha ini dilakukan demi melestarikan budaya, sehingga terus terjaga," ujarnya.

Dia ungkapkan, seluruh pemuda di Desa Air Putih ikut berkontribusi dalam proses pembuatan lampu colok.

"Seluruh pemuda ikut dan ada sekitar 200 pemuda ikut dalam pembuatan lampu colok di desa ini," terangnya.

Dalam pembuatan lampu colok, kata Iman, berbagai keperluannya mereka persiapkan melalui swadaya warga desa.

"Seperti keperluan untuk kaleng, ini kita kumpulkan sendiri dan ada yang kita minta dari warga-warga yang memang mengumpulkan kaleng-kaleng bekas," jelasnya.

"Untuk kayu, kami cari sendiri di hutan, juga ada yang membeli di kebun orang. Lalu, ditebang sendiri," imbuhnya.

Lebih lanjut diungkapkan, anggaran pembuatan lampu colok di desa Air Putih menghabiskan dana sekitar Rp50 Juta. Dana tersebut ia peroleh melalui bantuan dari desa dan sumbangan masyarakat.

"Kita kumpulkan dana dari bantuan desa dan sumbangan masyarakat dalam pembuatannya," tandasnya. (mcr)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved