Kamis, 16 Mei 2024
75 PPK se-Kota Pekanbaru Resmi Dilantik untuk Pilkada 2024 Resmi Dilantik | RSJ Tampan Riau Gratiskan Berobat Bagi Pasien TBC | Naiknya UKT Wujud Penghianatan Visi Indonesia, Kemendikbudristek: Tidak Naik, Tapi Ada Penambahan | Kejati Riau Tahan Kadisdik Riau Terkait Dugaan Kasus Anggaran Perjalanan Dinas Fiktif | Personil TNI di Rohul Riau Bersama Petani 'Perangi' Hama Tikus yang Merusak Tanaman | Diumumkan KPU Kampar, Ini 232 PPK Terpilih untuk Pilkada 2024
 
Ekbis
Kemendagri Klaim Kisruh Bupati Meranti-Kemenkeu Sudah Selesai

Ekbis - - Selasa, 20/12/2022 - 20:48:03 WIB

SULUHRIAU- Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Agus Fatoni mengklaim kisruh Bupati Meranti Muhamad Adil dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait alokasi dana bagi hasil (DBH) sudah selesai.

Agus telah memfasilitasi pertemuan antara Adil dengan pihak Kemenkeu, Kementerian ESDM di Kantor Kemendagri, Jakarta, Selasa (20/12/2022).

"Ini tadi semuanya sudah cair kok, tidak ada masalah, sudah clear, jadi teman-teman juga kalau di dalam dingin, dingin juga semua," ujar Agus.

Agus mengatakan pihaknya juga telah membahas DBH Kabupaten Meranti. Menurutnya, Adil sempat menjabarkan kondisi Meranti yang tertinggal dan masih banyak warga miskin.

Di sisi lain, kata Agus, pihak Kemenkeu dan Kementerian ESDM menjelaskan penetapan besaran DBH untuk Kabupaten Meranti.

"Tadi sudah dibahas, kita sudah sama-sama memahami, sama-sama menerima penjelasan masing-masing," katanya.

Di tempat yang sama, Adil menyatakan polemik tersebut sudah selesai. Adil menyebut hanya ada perbedaan data dari Kementerian ESDM dan Kemenkeu soal DBH Kabupaten Meranti.

"Saya ikut Pak Dirjen. Ini cuma ada perbedaan sedikit. Dari kami begini, dari ESDM begini dari [Kementerian] Keuangan begini, besok dicocokkan. Semoga selesai," kata Adil.

"Kalau kemarin asumsi. Tapi tadi sudah terjawab. Tadi kita sudah selesai," tambahnya.

Sebelumnya, Adil sempat protes keras kepada Kemenkeu soal besaran DBH yang dinilai tak sebanding dengan sumber daya alam (SDA) yang dihasilkan daerahnya.

Adil bahkan sampai menyebut Kemenkeu berisi iblis dan setan. Ia menilai Meranti seharusnya layak mendapat DBH dengan hitungan US$100 per barel.

Namun pada 2022, DBH yang diterima hanya Rp114 miliar dengan hitungan US$60 per barel. Ia mendesak Kemenkeu agar DBH yang diterima menggunakan hitungan US$100 per barel pada 2023.

Sumber: CNNIndonesia.com
Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved