Senin, 29 April 2024
Maju Sebagai Calon Bupati Inhil, Julak Aqil Mendaftar ke Demokrat | Dari Diskusi "Publisher Rights" SMSI, Diskominfotik Riau Dukung Jurnalisme Berkualitas | KPU Riau Perkuat Kapasitas Integritas Penyelenggara Menuju Pilkada Demokratis dan Berkualitas | Asah Kemampuan Personil, Polres Kampar Gelar Latihan Menembak | Wakil Ketua DP Partai Gerindra Minta SMSI Jaga Bahasa Indonesia | Pembukaan Gebyar Gernas BBI/BBWI dan Lancang Kuning Carnival Bakal Dihadiri Sejumlah Menteri
 
Sosial Budaya
Plt Kakan Kemenag Pekanbaru Kutuk Oknum Sopir Teksi Bandara SSK II Diduga Palak Jamaah Umroh

Sosial Budaya - - Minggu, 02/10/2022 - 15:45:22 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Plt Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Pekanbaru, H Abdul Wahid menyatakan prihatin dan mengutuk keras terkait adanya pemberitaan dugaan pemalakan oleh oknum supir teksi di Bandara SKK II Pekanbaru.

"Jika informasi itu benar, kita minta aparat keamanan mengusut dan memproses secara hukum, kasus itu" kata Wahid, Minggu, (2/10/2022).

Ia mengatakan, perusahaan teksi yang beroperasi di Bandara SSK II seharusnya juga memberikan sanksi  hukuman kepada oknum sopir teksi tersebut, sehingga tidak ada kesan 'pembiaran' atas kejadian yang dikeluhkan masyarakat. "Jadi ini harus diselesaikan supaya tak terjadi pemalakan, pungli atau apalah namanya," katanya.

Ia menambahkan, jika dibaca dari pemberitaan, bahwa jamaah umroh yang diduga dipalak tersebut sudah dikoordinir, yang menjemput sudah tersedia bus. "Kalau memang ini terjadi, semena-semena dan aturan dari mana?," tegas Wahid.

Untuk itu ia berharap pihak-pihak terkait menyelesaikan masalah seperti, sehingga imeg teksi di bandara tidak negatif.

Sementara itu, seperti diberitakan media, dugaan aksi pemalakan kembali terjadi di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Riau itu, dugaan pemalakan tersebut menimpa mobil milik Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Pekanbaru yang membawa rombongan jamaah umrah yang baru pulang dari tanah suci. Rombongan Jamaah umrah ini diduga dipalak oleh oknum supir taksi bandara.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Organda Kota Pekanbaru Sofyan Daulay seperti dilansir Cakaplah.com, Sabtu (1/10/2022).

Ia mengaku sangat prihatin dengan kejadian ini, terlebih rombongan adalah jamaah umrah.

"Kebetulan itu travel yang dipakai rombongan jamaah umrah adalah travel saya sendiri. Perusahan PT. Barumun Jaya Mandiri adalah perusahaan resmi yang terdaftar di Dishub. Dan saya langsung direktur utamanya," ujar Sofyan, Sabtu (1/10/2022).

Ia mengatakan mobil yang dicarter ini menjemput rombongan umrah dari bandara Pekanbaru dengan tujuan ke Sibuhuan Kabupaten Padang Lawas.

"Jadi pengennya mereka ini (oknum supir taksi bandara), tak boleh dijemput jamaah ini ke bandara. Supir taksi ini maunya para jamaah ini dilansir keluar bandara pakai taksi mereka. Mereka minta 4 taksi yang melansirnya, 1 taksinya mereka minta Rp50 ribu. Jadi total mereka minta Rp200.000. Kan ini pemalakan, jamaah umrah dipalak, ini keterlaluan," ucapnya.

Padahal di mobil carteran tersebut sudah dibuat spanduk jamaah umrah, tapi tetap saja dilakukan tindakan seperti ini.

"Mereka tamu Allah, kok tega. Alasan mereka kalau yang jemput itu bus pariwisata, mereka akan lepas dan tidak diganggu. Loh saya heran juga, ini siapa yang buat aturan. Saya katakan kalau Angkasa Pura silahkan buat kebijkan. Begitu juga dengan aturan koperasi teksi tertentu misalnya.  

Tetapi kalau hubungannya dengan transportasi itu tidak ada gawenya Angkasa Pura. Kalau sudah ranah berhubungan dengan transportasi mereka harus ikut aturan pemerintah dalam hal ini Dishub dan Organda sebagai mitranya," bebernya.

"Jadi tidak ada gawe mereka itu di bandara. Saya katakan seperti itu kepada mereka," imbuhnya.

Disampaikan Sofyan, seluruh angkutan resmi, angkutan umum boleh mengambil di bandara. "Saya ketua umum Organda dan saya tahu aturannya," tegasnya.

Karena tidak ingin bertengkar, lanjut Sofyan, akhirnya pihaknya terpaksa membayar untuk para oknum supir taksi bandara tersebut. "Jumlah uang yang diserahkan adalah Rp120.000. Daripada bertengkar di sana," sebutnya.

Tapi dengan uang yang ditinggalkan tersebut, rombongan ini juga tidak diantar dengan taksi mereka. Rombongan tetap keluar dengan mobil Carter miliknya. "Inikan pemalakan namanya," pungkasnya. (sr3)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved