Jum'at, 29 Maret 2024
Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan
 
Nusantara
Hati-Hati, Ditemukan Oksigen Palsu Diduga Diisi Udara Kompresor Tambal Ban

Nusantara - - Kamis, 22/07/2021 - 11:42:52 WIB

SULUHRIAU - Sejumlah tabung berisi oksigen palsu ditemukan di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Tabung oksigen palsu ini membuat khawatir para pedagang dan peternak ikan hias yang kerap menggunakan oksigen tersebut dalam mengirim paket ikan hiasnya ke luar daerah.

Anggota kelompok peternak Sol Koi di Tulungagung, Alipin (35) mengatakan bahwa pihaknya menyadari adanya oksigen palsu tersebut setelah sejumlah ikannya mati saat akan dikirim.

"Kami menyadari oksigen yang kami dapat (beli) palsu setelah ikan dalam kantong plastik yang telah diisi udara dari tabung oksigen itu mati, hanya selang beberapa menit setelah pengisian," kata dia, Rabu (21/6/2021).

Menurut dia, beberapa ikan Koi miliknya mati dalam tempo 15 menit karena kehabisan oksigen setelah dikemas. Saat itu, dirinya mengisi dua kantong plastik dengan ikan koi dan mendapati sejumlah ikannya mengap-megap karena kekurangan oksigen.

"Kami kemudian menguji tabung hitam yang kami curigai berisi oksigen palsu dengan oksgen asli," katanya.

Caranya, lanjut dia, udara dari dua tabung oksigen itu dimasukkan dalam kantong plastik. Lalu, kantong yang berisi oksigen asli langsung terbakar saat disulut api sedangkan yang berisi oksigen palsu sama sekali tak terbakar.

"Kalau dibakar kelihatan jelas sekali," katanya.

Perbedaan lainnya yakni suhu tabung. Oksigen palsu dalam tabung hitam itu terasa lebih hangat, dibanding oksigen asli.

Saat dihirup, oksigen asli terasa lebih segar. Sedang oksigen palsu seperti udara biasa. Dirinya menduga, tabung hitam berisi oksigen palsu itu diisi dengan udara biasa dari mesin kompresor tambal ban.

Alpin mengungkapkan bahwa membeli oksigen tersebut dengan harga yang cukup tinggi. "Kalau biasanya Rp25 ribu, saya dapatnya sekitar Rp100 ribu," ujarnya.

Awalnya ada tiga tabung oksigen. Dari tiga tabung itu, dirinya membeli satu tabung. Sedang dua tabung rencananya akan digunakan untuk orang sakit. "Begitu tahu tabung yang barusan didapat dari orang Pacitan palsu, segera memberitahu temannya agar tabung oksigen yang dibawa tidak digunakan (untuk manusia/orang sakit)," katanya.

Peredaran oksigen palsu itu terjadi di tengah kelangkaan oksigen sejak serangan pandemi Covid-19 kembali meningkat seiring persebaran Covid-19 varian delta.

Peternak dan pedagang koi bergantung pada ketersediaan oksigen untuk mengirim ikan hidup ke luar daerah, bahkan luar pulau, kesulitan mendapat bahan baku udara segar itu lantaran tingginya kebutuhan oksigen untuk kepentingan medis.

Editor: Jandri
Sumber: Okezone.com






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved