Pimpin Apel Penanggulangan Karhutla di Mapolres Tanjungpinang, Wako: Sarana Pemadam Masih Terbatas
Tanjung Pinang-Kepri - - Rabu, 24/02/2021 - 22:44:17 WIB
SULUHRIAU, Tanjungpinang– Polres Tanjungpinang menggelar Apel bersama Kesiapan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan lahan (Karhutla) di Halaman Mapolres Tanjungpinang, Rabu (24/2/2021).
Apel dipimpin Walikota Tanjungpinang Hj.Rahma. Dalam kesempatan itu Wako menyampaikan, dalam beberapa hari ini sudah terjadi beberapa kali Karhutla di wilayah Tanjungpinang.
Pada Januari-Februari 2021 terpantau 40 hot spot. Jumlah ini
melebihi tahun lalu pada periode yang sama.
Rahmah juga mengatakan,"Saya menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat khususnya kepada pemilik lahan yang jumlahnya cukup luas dari 2 hingga ratusan hektar supaya jangan melakukan pembakaran hutan dan apabila mau membersihkan lahan atau semak bagi yang memiliki lahan sangat luat cukup dengan ditebang saja tidak usah dibakar.ucap Rahma.
"Mari bersama menjaga, agar tidak terjadi titik api dan karhutla akan datang tidak yang bisa mengancam jiwa. Saat ini musim kemarau dan angin kencang." katanya
Rahma mengajak untuk meningkatkan kewaspadaan. Apalagi sudah terjadi satu unit mobil pemadaman karhutla Pemko Tanjungpinang terbabakar.N
”Dengan kejadian itu jelas armada damkar berkurang dari jumlah delapan tinggal tujuh," ungkap Rahma.
Rahma menambahkan, sarana lain untuk pendukunh pemadaman juga terbatas. Dalam peristiwa penanganan kebakaraan hutan lindung lalu, dari 12 Fire Hydrand, yang berfungsi hanya satu.
Ia berharap Pemrov Kepri melalui dinas terkait memperbaiki fire hydrant, karena sudah beberapa kali kebakaran di lokasi hutan lindung.
Selain itu, Rahma bersama Kapolres juga meminta untuk di buatkan portal di hutan lindung mengingat lokasi itu merupakan wewenang provinsi, sehingga orang yang keluar masuk bisa dibatasi.
Sementara itu, Kapolres Tanjungpinang AKBP Fernando S.H.S.IK mengatakan, Polri akan menindak tegas masyarakat ataupun pemilik lahan yang melakukan pembakaran lahan maupun hutan, karena itu sangat beresiko tinggi dan dapat merugikan semua pihak.
"Apabila api membesar susah dikenadalikan, akibatnya seperti yang terjadi dengan terbakarnya mobil pemadam kebakaran," katanya.
Dalam musibah kebakaran di Hutan lindung, Kapolres mengajak seluruh Masyarakat yang ada di Kota Tanjungpinang supaya tidak melakukan pembakaran lahan. (rls,jks)
Editor: Khairul