Kamis, 28 Maret 2024
303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan | Guru SD Ditemukan Membusuk di Desa Rimbo Panjang, Diduga Ini Penyebab Korban Meninggal
 
Pendidikan
Insiden Sekolah Paksa Siswi Nonmuslim Pakai Jilbab Jangan Sampai Terulang!

Pendidikan - - Senin, 25/01/2021 - 10:10:01 WIB

SULUHRIAU - Wakil Ketua DPR RI Koordinator Politik dan Keamanan (Korpolkam) Azis Syamsuddin menyesalkan terjadinya pemaksaan penggunaan jilbab terhadap siswi nonmuslim di SMKN 2 Padang, Sumatera Barat.

Azis menilai, hal itu akan menimbulkan rusaknya kebhinekaan dalam kehidupan keseharian di tengah masyarakat. Terlebih sekolah tersebut bukan sekolah yang berbasis keagamaan seperti Madrasah Aliyah (MA) ataupun pesantren yang merupakan sekolah khusus bagi umat muslim.

"Jangan sampai ini terulang kembali di dunia pendidikan umum, karena ini akan menyebabkan psikologis anak terganggu dan merampas hak asasi anak" kata Azis kepada wartawan, Senin (25/1/2021).

Namun, politikus Partai Golkar ini mengapresiasi sikap Kepala Sekolah SMKN 2 Padang yang langsung melakukan klarifikasi dan meminta maaf kepada siswi dan orang tua murid serta masyarakat atas perilaku tenaga pendidiknya yang melakukan pemaksaan tersebut.

"Tentunya setiap manusia memiliki kesalahan, karena kesempurnaan hanyalah milik Tuhan. Mari kita hargai dan selesaikan polemik ini, tanpa harus memperpanjang dan menyebabkan perpecahan" imbaunya.

Mantan Ketua Komisi III DPR itu juga mengajak kepada seluruh masyarakat agar belajar dari peristiwa ini. Hidup harus saling menghargai dan menghormati, saling berdampingan dengan mengedepankan Khebinekaan meskipun terdapat perbedaan suku, agama dan ras.

"Persatuan dan kesatuan harus kita kedepankan, jangan sampai ada perpecahan karena adanya perbedaan pandangan dan keyakinan, perbedaan itu indah, jika kita dapat berfikir positif dan mengedepankan arti dari nilai nilai Bhinneka Tunggal Ika," tutupnya. (okz)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved