Kamis, 25 April 2024
KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024 | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop Publisher Rights Bersama Ketua Dewan Pers | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher | Cak Imin Nyatakan Kerja Sama dengan Prabowo di Pemerintahan Berikutnya | Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan Presiden-Wakil Presiden 2024-2029 | Maju Pilgubri, Edy Natar Nasution Daftar di Partai Demokrat Riau
 
Kesehatan
Berduka, dr Yudi Rianto Meninggal di RS Arifin Achmad Dimakamkan di Pemakaman Khusus Covid-19

Kesehatan - - Sabtu, 03/10/2020 - 20:22:34 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Seorang dokter di Provinsi Riau Yudi Rianto meninggal dunia dengan gejala klinis Covid-19 di RSUD Arifin Achmad Kota Pekanbaru pada Jumat (2/10/2020) malam.

“Iya benar, almarhum berasal dari Duri. Dokter swasta, praktek sendiri, dokter umum,” kata Direktur RSUD Arifin Achmad (AA) dr Nuzelly Husnedi MARS di Pekanbaru, Sabtu (3/10/2020).

Ia menjelaskan atas kesepakatan dengan keluarga almarhum, jenazah dr Yudi Rianto dilakukan pemulasaran sesuai protokol Covid-19 pada Jumat malam.

Pelepasan jenazah dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas itu telah dilakukan pada Sabtu pagi dan langsung dimakamkan di TPU Tengku Mahmud Palas, khusus pemakaman Covid-19.

Menurut dr Nuzelly, almarhum baru tiba di RSUD AA pada Jumat siang dengan kondisi kesehatan sudah buruk. Hasil diagnosa dokter yang menangani pasien menunjukkan hasil rapid test reaktif dan gejala klinis Covid-19 di antaranya demam dan sesak napas. Selain itu, almarhum juga mengidap diabetes.

“Datang (almarhum) siang, meninggal sorenya. Kondisinya sesak sekali, sudah jelek,” katanya.

Ia mengatakan pasien saat pertama tiba sempat mengaku sudah seminggu terakhir demam, namun belum memeriksakan kondisinya.

Nuzelly menyatakan kondisi klinis pasien menunjukkan “happy hypoxia” yaitu gejala yang timbul pada orang yang terinfeksi, namun tidak disadari.

Orang mengalami kondisi happy hypoxia sebenarnya bisa terlihat gejalanya, namun kerap diabaikan karena merasa masih bisa beraktivitas seperti biasa.

Pasien dengan gejala ini juga menunjukkan kadar oksigen di daerah menurun. Gejala awal yang biasanya dialami tubuh di antaranya seperti kelelahan, sakit kepala, demam, napas lebih pendek, terkadang kehilangan nafsu makan.

“Happy hypoxia yang tak disadari, pasien langsung tumbang saja. Yang jelas ada riwayat demam,” ujarnya.

Ia mengatakan hasil uji usap pasien belum diketahui, namun dari uji cepat (rapid test) menunjukan hasil reaktif dan kondisi klinis terinfeksi virus SARS-Cov-2.

“Rapid test reaktif, kondisi klinis sangat khas COVID-19. Diagnosa dokter juga COVID-19,” katanya.

Dalam dua bulan terakhir ini sudah empat tenaga kesehatan di Riau yang meninggal dunia karena COVID-19. Tiga di antaranya adalah dokter dan seorang lagi adalah perawat. (Ant)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved