Selasa, 19 Maret 2024
Saat Ini Ada 600 Desa Mandiri, Pj Gubri Klaim tidak Ada Lagi Desa Tertinggal di Riau | Indra Resmi Dilantik Jadi Pj Sekdaprov, Pj Gubri Pesan Jalankan Tupoksi dengan Maksimal | Polres Kampar Gelar Apel Kesiapsiagaan Karhutla 2024 Tingkat Kabupaten Kampar | Tingkatan-tingkatan Ibadah Puasa | Safari Ramadhan Perdana Pj Gubri SF Hariyanto di Masjid Ibadah Pekanbaru | Tarif Baru Jalan Tol Pekanbaru-Dumai Mulai Berlaku Hari Ini 18 Maret 2024, Ini Besarananya
 
Hukrim
Suami yang Belah Perut Istrinya Mengaku "Tak Sengaja", Bayinya Tewas

Hukrim - - Senin, 21/09/2020 - 21:07:36 WIB

SULUHRIAU- Polisi di India mengatakan, bayi dari seorang ibu yang perutnya dibelah oleh suaminya yang menginginkan anak laki-laki telah meninggal.

Keluarga perempuan yang hamil enam bulan itu mengatakan suaminya menyerangnya karena ingin mengetahui jenis kelamin bayi yang dikandung.

Menurut keterangan keluarga, pasangan itu memiliki lima anak perempuan dan pria itu menginginkan istrinya melahirkan seorang putra. Pria itu telah ditangkap polisi, tetapi dia mengatakan tidak menyakiti istrinya secara sengaja, melainkan karena kecelakaan.

Insiden itu terjadi di Desa Nekpur di Negara Bagian utara Uttar Pradesh, negara bagian terpadat India.

Pejabat kepolisian mengatakan bahwa sang istri yang terluka dalam kondisi stabil di sebuah rumah sakit di Ibu Kota New Delhi. Menurut saudara laki-lakinya, perempuan itu ke Delhi pada Ahad (20/9/2020) atas saran dokter karena kondisinya kritis.

Sang suami berkata bahwa dia tidak menyerang istrinya dengan sengaja. Kepada media lokal dia mengatakan bahwa dia melepar sabit ke arah istrinya, tetapi tidak tahu akan melukainya begitu parah.

"Saya memiliki lima anak perempuan, salah satu putra saya telah meninggal. Saya tahu bahwa anak-anak adalah anugerah Tuhan. Sekarang apapun yang akan terjadi, akan terjadi," katanya sebagaimana dilansir BBC dan dikutip suluhriau.com dari okezone.com.

Keinginan di antara orang tua India untuk memiliki anak laki-laki daripada anak perempuan telah menciptakan rasio jenis kelamin yang tidak berimbang. Sekira 46 juta anak perempuan hilang dari India dalam 50 tahun terakhir, menurut laporan Juni dari United Nations Population Fund (UNFPA).

Setiap tahun, sebanyak 460.000 anak perempuan terbunuh melalui aborsi setelah pemilihan jenis kelamin berdasarkan jenis kelamin dan kematian perempuan yang berlebihan karena pengabaian yang disengaja terhadap anak perempuan setelah lahir.

Sebuah laporan pemerintah India pada 2018 mengatakan keinginan untuk memiliki anak laki-laki telah menciptakan 21 juta anak perempuan yang "tidak diinginkan". Laporan kementerian keuangan menemukan bahwa banyak pasangan yang terus memiliki anak sampai mereka memiliki anak laki-laki. ***








 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved