Sebanyak 25 Orang Santri Pondok Pesantren Darussilmi Bintan Terpapar Covid-19
Tanjung Pinang-Kepri - - Jumat, 18/09/2020 - 11:07:52 WIB
|
Kunjungan pihak Kantor Kemenag Bintan dan Dinkes Kepri ke Ponpes Darussilmi, Kamis (17/9/2020). [Foto: Antara]
|
TERKAIT:
SULUHRIAU- Virus corona menyerang Pondok Pesantren Darussilmi di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Pengurus ponpes Ustaz Ahmad Ghozali melaporkan, jumlah santri yang semula terpapar COVID-19 berjumlah sepuluh orang, kini bertambah 15 orang sehingga total menjadi 25 orang.
Menurut Ghozali, 25 santri yang positif COVID-19 ini semuanya adalah perempuan. “Santri yang dinyatakan positif sudah dan sedang diisolasi mandiri di suatu bangunan yang terpisah dari santri yang sehat," ungkap Ghozali saat menerima kunjungan Kepala Kantor Kemenag Bintan, Erman Zaruddin, dan Kepala Dinkes Kepri, Tjetjep Yudiana, Kamis (17/9/2020).
"Semuanya perempuan, untuk santri laki-laki belum keluar hasil tes usapnya," imbuhnya. Kunjungan Kemenag dan Dinkes dalam rangka memantau penerapan protokol pencegahan penularan COVID-19 di ponpes tersebut.
Kepala Kemenag Bintan, Erman, meminta agar pengasuh dan pengajar di Ponpes Darussilmi memastikan penerapan protokol pencegahan penularan Covid-19 oleh seluruh santri. Bagi santri yang positif Covid-19, ia mendoakan agar segera segera sembuh.
“Semoga Allah sembuhkan santri yang terindikasi positif Covid-19. Kami doakan agar Ponpes Darussilmi segera terbebas dari musibah ini sehingga dapat melaksanakan aktivitas pembelajaran seperti biasa,” ucapnya.
Kadis Kesehatan Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana, mengingatkan kepada para santri agar tetap menerapkan physical distancing dan selalu mengenakan masker. Tjetjep juga meminta kepada pengelola ponpes agar rutin melakukan disinfeksi minimal dua hari sekali.
"Gugus Tugas menyempatkan untuk mengecek sarana pendukung pencegahan penularan COVID-19 yang tersedia di sana. Kami memastikan bahwa semua warga ponpes agar rutin mencuci tangan dan tidak melakukan kontak fisik antar sesama penghuni pondok pesantren," pungkas Tjetjep. (Ant)