Jum'at, 26 April 2024
Polisi Gerebek Bandar Narkoba Kampung Dalam, Ada yang Mencebur ke Sungai dan Satu Orang Diamankan | Ketua LPTQ: Pekanbaru Berpeluang Besar Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau | Tak Kantongi Izin, Disperindag Pekanbaru Segel Dua Gudang di Komplek Pergudangan Avian | laku Pencabul Bocah Hingga Hamil dan Melahirkan Ditangkap Polsek Siak Hulu | Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu | KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024
 
Sport
Indonesia Putuskan Mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020 yang akan Digelar Oktober

Sport - - Jumat, 11/09/2020 - 22:26:34 WIB

SULUHRIAU- Tim Indonesia menyatakan mundur dari ajang Piala Thomas dan Piala Uber 2020. Kepastian itu disampaikan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dalam pernyataan resmi, Jumat (11/9/2020) malam WIB.

PBSI memiliki tiga alasan mengapa akhirnya memutuskan menarik tim beregu putra dan putri dari ajang bergengsi yang tahun ini bakal dihelat di Aarhus, Denmark, pada 3-11 Oktober mendatang.

Alasan pertama yang mendasari keputusan itu, disebut PBSI adalah perihal keselamatan atlet dan ofisial tim. Pasalnya Piala Thomas dan Uber 2020 berlangsung di tengah pandemi Covid-19 yang belum reda.

Kedua, PBSI turut menampung pendapat sebagian besar atlet dan ofisial yang menyerukan kekhawatiran apabila tim Indonesia tetap berangkat ke Denmark. Mereka semua takut terpapar Covid-19.

Sementara alasan ketiga datang dari para jajaran pemimpin PBSI, yakni Ketua Umum Wiranto, Wakil Ketua Umum I dan Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta, Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto, serta Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti. Mereka sepakat dengan dua alasan di atas dan memutuskan tim Indonesia mundur dari ajang tersebut.

"Tim Indonesia dipastikan mundur dari Piala Thomas & Uber 2020. Kami sudah mengirim surat ke Menpora dan akan segera mengirim pernyataan tertulis ke BWF mengenai hal ini. Keputusan ini diambil setelah kami berdiskusi dengan para atlet dan tim ofisial,” kata Budiharto dalam rilisnya dilansir suara.com.

"Kalau ditarik dari awal, semuanya semangat karena melihat kesempatan yang begitu besar. Tapi dalam perjalanan waktu dan mencermati perkembangan Covid-19 yang belum terselesaikan, baik di Indonesia maupun di negara lain, menimbulkan keraguan para atlet," tambahnya.

Dituturkan Budiharto, para pemain menyampaikan keraguan mereka kepada tim ofisial, dan ofisial menyampaikan hal ini kepada pengurus PBSI.

Dengan mundurnya tim Indonesia dari Piala Thomas dan Uber 2020, PBSI juga memastikan bahwa seluruh atlet juga batal tampil di dua ajang BWF World Tour level Super 750, yakni Denmark Open I dan Denmark Open II. Kedua ajang itu akan bergulir secara pararel setelah Piala Thomas dan Uber 2020.***





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved