Jum'at, 29 Maret 2024
Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan
 
Pendidikan
Klaster Sekolah Mulai Bermunculan, Satgas Covid-19 Ingatkan Pemda

Pendidikan - - Rabu, 12/08/2020 - 20:40:07 WIB

SULUHRIAU- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengingatkan pimpinan daerah berhati-hati sebelum membuka sekolah tatap muka meskipun wilayahnya masuk zona kuning atau hijau virus corona.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, sudah muncul beberapa klaster virus corona di sekolah pasca sistem tatap muka kembali diperbolehkan di zona kuning atau hijau.

"Sebetulnya dalam membuka suatu aktivitas sosial ekonomi khususnya sekolah, ini dampak sosialnya relatif rendah tapi potensi peningkatan penularan kasusnya tinggi," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 Kemenkominfo, di Jakarta, Rabu (12/8/2020).

Menurut dia, pembukaan sekolah di tengah pandemi corona harus melalui tahapan yang ketat. Mulai dari prakondisi, timing, prioritas, koordinasi pusat dan daerah, hingga monitoring dan evaluasi.

"Jadi kalau mau membuka pastikan sekolahnya siap; gurunya, fasilitasnya siap, orang tua murid harus ada persetujuan, pastikan bahwa transport menuju sekolah tidak terjadi kerumunan," imbuh Wiku.

Dia mengatakan seluruh komponen yang sudah ada tadi selanjutnya harus disimulasikan. Jika semuanya sudah siap, barulah sekolah bisa kembali dibuka. Namun demikian itu harus dilakukan bertahap, tak boleh serta merta.

"Jadi tidak serta merta, ga bisa seperti itu. Ini salah satu contoh, kalau tidak disiplin pasti timbul kluster. Kita harus ingatkan kembali, semua pihak yang ingin membuka, keputusannya pasti ada di pimpinan daerah. Pengambilan keputusannya dari simulasi tadi gak bisa satu arah," tuturnya dilansir dari okezone.com.

"Moga-moga klaster yang ada ini bagian dari pembelajaran kita di Indonesia, jangan setiap daerah mau belajar sendiri-sendiri, berbahaya sekali karena anak-anak ini aset bangsa," tambah Wiku.

Akun Twitter @laporcovid mencuitkan bahwa ketika proses belajar mengajar (PBM) tatap muka dimulai, klaster-klaster baru penularan Covid-19 dari sekolah mulai bermunculan.

Berdasarkan cuitan @laporcovid, ada beberapa klaster sekolah pasca dibukanya belajar mengajar tatap muka. Di antaranya kluster sekolah di Tulungagung, Lumajang, Kalimantan Barat, Tegal, Cilegon, Sumedang, dan Pati. (***)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved