Kamis, 28 Maret 2024
303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan | Guru SD Ditemukan Membusuk di Desa Rimbo Panjang, Diduga Ini Penyebab Korban Meninggal
 
Daerah
Terima Kunjungan DPD RI, Bupati Pelalawan Paparkan dan Minta Dukungan Pengembangan Tekno Park

Daerah - - Rabu, 12/08/2020 - 10:51:04 WIB

SULUHRIAU, Pelalawan-  Bupati Pelalawan H.M.Harris menerima kunjungan kerja anggota Dewan Perwakilan Daerah ( DPD) Pemilihan Propinsi Riau Edwin Pratama Putra, SH Selasa (11/8/2020).

Pertemuan dilaksanakan di Kampus Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan (ST2P) Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan,  Propinsi Riau.

Dalam pertemuan ini juga di hadiri oleh Wakil Bupati Pelalawan H.Zardewan, Anggota DPRD Kabupaten Pelalawan Afrizal,S.Sos, Direktur ST2P Prof.DR Detri Karya, para Kepala OPD, Forkompinda serta Perwakilan Kampus ST2P Pelalawan.

Bupati Pelalawan H.M.Harris menyambut baik atas kunjungan kerja (Kunker) Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Komite II Riau, Edwin Pratama Putra tersebut. Harris memaparkan serta menjelaskan bagaimana Kabupaten Pelalawan bangkit dari ketertinggalan daerah di bandingkan dengan Kabupaten lainnya di Indonesia setelah lepas dari Kabupaten Induk yaitu Kabupaten Kampar pada tahun 1999.

Harris menambahkan bahwa di awal kepemimpinannya cukup berat mengubah Kabupaten Pelalawan yang masuk kategori tertinggal menjadi kabupaten yang lebih baik, dengan membawa visi di periode pertama beliau memimpin yakni "Pembaharuan Menuju Kemandirian Pemerintah dan Masyarakat Kabupaten Pelalawan".

Ada program yang peling menonjol,  yakni daerah masuk  salah satu dari lima Tekno Park  percontohan di Indonesia, karena Pelalawan memiliki tekno park di harapkan akan mendorong pengembangan inovasi dan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar.

Pemerintahan Kabupaten Pelalawan dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah mengembangkan kawasan Tekno Park Pelalawan sebagai wahana edukasi, pengembangan inovasi, dan teknologi sawit," ungkap dia.

Tekno Park Pelalawan merupakan kawasan Tekno Park terluas di Indonesia yang mencapai 3.754 ha. Kawasan ini terbagi atas tujuh zona antara lain pendidikan, riset, pemukiman, industri, pemukiman, konservasi, komersial, dan zona publik. Pemerintah pusat  sangat mendukung keberadaan techno park di Pelalawan. Apalagi dalam kawasan ini telah berdiri Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan (ST2P) sehingga akan membantu dunia pendidikan tinggi.

"Pemerintah sangat mendukung ST2P Pelalawan, karena membangun sumber daya manusia khususnya, di Kabupaten Pelalawan,"ujar Harris.

Disamping itu juga kita sudah memiliki pelabuhan sokoi di Kecamatan Kuala Kampar  yang menjadi pintu akses perdagangan dan wisatawan dari Singapore dan Malaysia untuk masuk ke Propinsi Riau bahkan Indonesia untuk menikmati wisata bono yang merupakan gelombang atau ombak yang terjadi di Muara Sungai Kampar.

Ombak Bono Sungai Kampar merupakan suatu fenomena alam akibat adanya pertemuan arus sungai menuju laut dan arus laut yang masuk ke sungai akibat pasang yang terjadi pada bulan November dan Desember. Kemudia lanjut Harris Bono Pelalawan ini adalah fenomena alam gelombang, yang konon hanya ada 2 di dunia, yaitu Indonesia di Riau Kabupaten Pelalawan dan satu lagi di Amazon, Brasil.” Jelas Harris.

Sementara itu Anggota DPD RI Edwin Pratama,SH menilai apa yang telah dilakukan oleh Bupati Harris di dua periode kepemimpinannya tidak hanya bagi kepentingan daerah saja tetapi sudah memikirkan untuk propinsi Riau kedepannya bahkan negara Indonesia ini
Anggota DPD RI kelahiran Kabupaten Kampar ini melihat sekarang kita lebih banyak melakukan ekspor komoditi perkebunan sawit keluar dan tidak kalah pentingnya dengan kemampuan dan SDM yang di miliki oleh generasi muda Pelalawan sekarang tak ada salahnya Pemerintah Pusat melihat potensi Kabupaten Pelalawan untuk diperhitungkan karena Pelalawan memiliki kawasan strategis sumber energi pengolahan dan juga jalur pendistribusian keluar melalui Pelabuhan Sokoi.

“Kita ketahui bahwa Kota Dumai sekarang sudah menumpuk dan banyak pengolahan sawit di sana, kedepan kita pikirkan pelalawan karena potensi itu ada dan cost untuk pendistribusian lebih mahal melewati dumai, ini menjadi Pekerjaan Rumah saya untuk 4 tahun ini bagi Pelalawan untuk saya bawa ke Pemerintah Pusat", ujar Edwin. (kmf)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved