Jum'at, 26 April 2024
Kapolda Riau M Iqbal: Jangan Ada Lagi Diksi Kampung Narkoba di Pekanbaru, Sikat Habis! | Peringatan 78 Tahun TNI AU Masyarakat Riau akan Disuguhi Aneka Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin | SULUHRIAU, Pekanbaru – Ribuan pendaftar calon anggota Polri dari 12 kabupaten/kota memenyhi halama | Sumringahnya Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024 setelah Kalahka Korsel Melalui Adu Penalti | Polisi Gerebek Bandar Narkoba Kampung Dalam, Ada yang Mencebur ke Sungai dan Satu Orang Diamankan | Ketua LPTQ: Pekanbaru Berpeluang Besar Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau
 
Internasional
Demi Ubah Konstitusi, Presiden Mainkan Politik Dinasti Tingkat Tinggi

Internasional - - Selasa, 04/08/2020 - 07:26:20 WIB

SULUHRIAU - Presiden Gotabaya Rajapaksa berharap dapat memperkuat dominasinya di Sri Lanka lewat pemilihan umum legislatif yang akan digelar besok, Rabu (5/8/2020).

Dalam pemilihan itu, dia mendukung kakak laki-lakinya, Mahinda Rajapaksa untuk menjadi perdana menteri. Sri Lanka akan menggelar pemilu di tengah pandemi COVID-19 yang telah menjangkiti 2.816 orang di negara itu. Para pemilih diwajibkan mengenakan masker, membawa pulpen sendiri, dan menjaga jarak saat memberikan suara. Suara yang diberikan para pemilih akan dihitung Kamis.

"Kami akan memastikan kalian dapat memberikan suara dengan aman," kata ketua komisioner pemilihan umum, Mahinda Deshapriya. Ia meminta masyarakat mengikuti pemilu tanpa rasa takut.

Kakak-beradik Rajapaksa membangun karier politik mereka di atas politisasi identitas Sinhala, etnis mayoritas beragama Buddha di Sri Lanka. Oleh karena itu, Mahindra diperkirakan akan unggul dari Sajith Premadasa dan mengukuhkan posisinya sebagai perdana menteri, kata beberapa pengamat.

Premadasa, calon perdana menteri dari kubu oposisi, merupakan anak laki-laki Ranasinghe Premadasa, yang tewas dalam aksi teror bom bunuh diri oleh milisi Tamil pada 1993 saat ia menjadi presiden Sri Lanka.

Rajapaksa pun menghendaki kekuasaan presiden yang terputus oleh pemerintahan sebelumnya sebagai upaya reformasi di tubuh pemerintah guna mencegah penyalahgunaan kekuasaan.

"Mayoritas masyarakat di Sri Lanka (menunjukkan) mereka telah memutuskan ingin keluarga Rajapaksa kembali dengan memilih Gotabaya Rajapaksa sebagai presiden," kata Jayadeva Uyangoda, pengamat politik independen.

Ia mengatakan pernyataan yang harus diajukan apakah mereka akan menguasai mayoritas suara untuk membuat perubahan besar di Sri Lanka.

Pemerintah menjalankan reformasi dengan membentuk berbagai lembaga independen, termasuk di bidang peradilan, hak asasi manusia, dan komisi kepolisian untuk membagi kewenangan yang sebelumnya terpusat di tangan presiden.

Presiden Rajapaksa mengatakan ia tidak dapat menjalankan rencananya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi karena pembatasan itu.

"Mustahil untuk membuat perubahan yang berarti dan menjalankan rencana yang saya janjikan ke masyarakat," kata dia minggu lalu. Konstitusi di Sri Lanka harus diamandemen terlebih dahulu sebelum presiden mendapatkan kewenangan lebih untuk membuat perubahan itu.

Artinya, Rajapaksa membutuhkan dukungan dua pertiga suara mayoritas di parlemen. Dengan Mahinda di kursi perdana menteri, kakak beradik itu berpotensi mengubah konstitusi negara sesuai keinginan mereka. (Ant/Jpnn/Jan)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved