Kamis, 25 April 2024
Polisi Gerebek Bandar Narkoba Kampung Dalam, Ada yang Mencebur ke Sungai dan Satu Orang Diamankan | Ketua LPTQ: Pekanbaru Berpeluang Besar Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau | Tak Kantongi Izin, Disperindag Pekanbaru Segel Dua Gudang di Komplek Pergudangan Avian | laku Pencabul Bocah Hingga Hamil dan Melahirkan Ditangkap Polsek Siak Hulu | Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu | KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024
 
Daerah
Rusak Parah, Puluhan Warga Tanam Pohon Pisang dan Sawit di Jalan Lintas Riau Desa Sontang

Daerah - - Rabu, 24/06/2020 - 20:30:09 WIB
Warga yanam pohon pisang dan kelapa sawit di Jalan lintas Provinsi Riau menghubungkan Sontang- Kasang Padang, Bonai Darusalam yang tusak parah
TERKAIT:

SULUHRIAU, Rohul- Puluhan warga Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam Kabupaten Rokan Hulu, Riau, menggelar aksi tanam pohon pisang dan kelapa sawit, di badan Jalan Lintas Provinsi Riau Desa Sontang- Kasang Padang yang rusak parah sepanjang 1 km  dan tak kunjung diperbaiki, Rabu,  (24/6/2020) sekitar pukul 15.30 WIB

"Bila tidak segera direalisasikan perbaikan jalan yang rusak, kami blokir jalan sehingga tidak ada lagi aktivitas kendaraan yang melintas lagi. Kami minta kepastian Bapak Gubernur Riau, karena kami merasa dianak tirikan," kata salah seorang warga Sontang Ibnu Nazib, diikuti teriakan belasan warga lain yang ikut aksi tanam pohon pisang dan kelapa sawit.

Aksi warga tersebut, puncak dari kekesalan mereka karena hingga kini jalan lintas Provinsi menghubungkan Dusun I Desa Sontang ke Dusun III Kasang Padang Kecamatan Bonai Darussalam, Kabupaten Rohul tidak dapatkan perhatian serius dari pemerintah Provinsi Riau.

Ibnu Nazib menambahkan, kegiatan tersebut sebagai bentuk kekecewaan masyarakat terimbas jalan rusak parah. Selain banyak kendaraan yang terjebak di jalan rusak, jalan kondisinya bagaikan "bubur". Bahkan mobil pribadi maupun sepeda motor warga tak lagi bisa melintasi jalan tersebut.

"Kita menuntut tanggungjawab provinsi Riau, termasuk pak Gubenur Riau sesuai janjinya saat kampanye dulu akan melakukan perbaikan infrastruktur jalan. Tapi mana buktinya, dengan jalan rusak sudah 7 bulan pasca banjir hingga kini belum ada disentuh perbaikan baik itu dari Dinas PUPR Riau," tegas Ibnu Nazib lagi.

Di ujung jalan rusak, puluhan warga yang akan bepergian ke Duri maupun Desa Kasang Padang juga Bonai, kini terpaksa harus menggunakan jasa angkutan pompong (perahu kayu) dan harus membayar uang pribadi antara Rp30 ribu sampai Rp100 ribu sekali seberang, dengan jarak 1 km. Bahkan sekitar 20 pompong yang ada 24 jam, satu satunya solusi gunakan jasa penyeberangan pompong bagi pengendara sepeda motor agar bisa melintasi jalan rusak.

"Terpaksa kita pakai jasa pompong, bila ingin ke Desa Kasang Padang, Bonai Kecamatan Bonai Darussalam termasuk ke Duri Kabupaten Bengkalis," kata Rika warga Kasang Padang yang akan ke Sontang gunakan jasa pompong.

Menyikapi aksi puluhan warga yang menanam pohon pisang dan kelapa sawit di badan jalan yang rusak, Kepala Desa Sontang Zulfahriyanto,
 SE mengatakan, pemerintah desa tidak bisa mencegah aksi protes masyarakat yang merasa kesal atas kerusakan jalan namun tidak juga dilakukan perbaikan.

Kata Zulfahriyanto lagi, warga sebelumnya sudah menyampaikan ke dirinya berkali kali terkait permintaan perbaikan jalan. Malahan dirinya sudah merespon dan sudah melayangkan surat permohonan perbaikan jalan rusak ke Gubernur Riau. Bahkan diakuinya, surat sudah tiga kali disampaikan namun tidak juga direspon untuk diperbaiki.

"Ini puncak kekesalan masyarakat, dan kita tidak bisa melarang melakukan aksi tanam pohon di badan jalan yang rusak bahkan kini kondisinya rusak parah. Apalagi jalan lintas provinsi Riau yang benar benar hanya 1 km saja mengapa provinsi tak mampu memperbaikinya," tegas Zulfahriyanto, yang juga Ketua DPD KNPI Rohul juga Ketua APDESI Rohul.

Zulfahriyanto yang juga tokoh masyarakat Bonai Darussalam mengakui, selama ini jalan rusak diperbaiki secara swadaya Pemerintah Desa Sontang bersama Plt.Camat Bonai Darussalam Setyono, termasuk partisipasi dari perusahaan PT.Graha Permata Hijau, PT.RAS juga Andhika dan PT.SJI.Coy. Termasuk sejak jalan rusak tiga unit alat berat eksavator, geleder dan bomax milik PT Graha Permata Hijau disiagakan 24 jam guna membantu bila ada kendaraan terjebak.

"Bisa saja blokir jalan seperti ancaman masyarakat itu terjadi bila tidak juga ada perbaikan dari pihak provinsi Riau. Akses jalan tersebut bukan hanya akses jalan masyarakat saja, namun juga akses kendaraan mengangkut CPO, kelapa sawit, BBM menuju ke Pelabuhan Dumai. Kita tidak bisa melarang masyarakat bila nantinya melakukan aksi blokir jalan,. Kita juga bertanya, kita ini masyarakat Riau atau Sumatera Utara, "ucap Kades Sontang. (dbj,jan)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved