Jum'at, 26 April 2024
Polisi Gerebek Bandar Narkoba Kampung Dalam, Ada yang Mencebur ke Sungai dan Satu Orang Diamankan | Ketua LPTQ: Pekanbaru Berpeluang Besar Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau | Tak Kantongi Izin, Disperindag Pekanbaru Segel Dua Gudang di Komplek Pergudangan Avian | laku Pencabul Bocah Hingga Hamil dan Melahirkan Ditangkap Polsek Siak Hulu | Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu | KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024
 
Sosial Budaya
Kemlu Akan Panggil Dubes RRT Terkait Kematian ABK WNI di Kapal China

Sosial Budaya - - Kamis, 07/05/2020 - 11:24:34 WIB

SULUHRIAU – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) akan memanggil Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk meminta penjelasan mengenai kematian dan pelarungan jenazah anak buah kapal asal Indonesia (ABK WNI) di kapal ikan China.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kemlu RI telah mengonfirmasi kematian tiga ABK WNI di kapal penangkap ikan China, Long Xin 629 dan Long Xin 604, antara Desember 2019 dan Maret 2020. Jasad ketiga ABK WNI tersebut dilarung atau dihanyutkan ke laut dengan perintah kapten kapal.

Menurut keterangan Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemlu RI, Judha Nugraha, langkah itu diambil karena kapten kapal mempertimbangkan kematian ketiga ABK WNI kemungkinan disebabkan karena penyakit menular.

“Kapten kapal menjelaskan bahwa keputusan melarung jenazah karena kematian disebabkan penyakit menular dan hal ini berdasarkan persetujuan awak kapal lainnya,” jelas Judha dalam keterangannya, Kamis (7/5/2020).

Berdasarkan aturan yang tercantum dalam Seafarer’s Service Regulation yang dikeluarkan Organisasi Buruh Internasional (ILO) kapten kapal dapat memutuskan melarung jenazah dalam kondisi antara lain jenazah meninggal karena penyakit menular atau kapal tidak memiliki fasilitas menyimpan jenazah sehingga dapat berdampak pada kesehatan di atas kapal.

Kematian para ABK WNI itu menarik perhatian luas setelah stasiun televisi Korea Selatan, MBC memberitakan mengenai perlakuan tak manusiawi yang diterima para ABK WNI di kapal ikan China tempat mereka bekerja.

BACA JUGA:  Mayat WNI Dibuang dari Kapal China, GP Ansor: Ini Tindakan Biadab

Judha mengatakan bahwa Kemlu RI akan memanggil Duta Besar China di Jakarta untuk memberikan penjelasan mengenai pemberitaan yang beredar tersebut.

“Guna meminta penjelasan tambahan mengenai alasan pelarungan jenazah (apakah sudah sesuai dengan Ketentuan ILO) dan perlakuan yang diterima ABK WNI lainnya, Kemlu akan memanggil Duta Besar RRT”.

Sebelumnya, pada 31 Desember 2019 Kemlu RI telah mengirimkan nota diplomatik kepada Pemerintah China untuk meminta klarifikasi mengenai kasus ini.

Dalam penjelasannya, Kemlu RRT menerangkan bahwa pelarungan telah dilakukan sesuai praktek kelautan internasional untuk menjaga kesehatan para awak kapal lainnya.

Kemlu RI bersama lembaga dan kementerian terkait juga telah memanggil manning agency untuk memastikan pemenuhan hak-hak ABK WNI dan menginformasikan perkembangan kasus ini dengan pihak keluarga ABK WNI.

Sumber: okezone.com
Editor: Jandri






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved