Kamis, 25 April 2024
KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024 | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop Publisher Rights Bersama Ketua Dewan Pers | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher | Cak Imin Nyatakan Kerja Sama dengan Prabowo di Pemerintahan Berikutnya | Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan Presiden-Wakil Presiden 2024-2029 | Maju Pilgubri, Edy Natar Nasution Daftar di Partai Demokrat Riau
 
Daerah
Tradisi Perayaan 'Cheng Beng' di Selatpanjang Dibayangi Ketakutan Virus Corona

Daerah - - Kamis, 05/03/2020 - 21:33:27 WIB

SULUHRIAU, Meranti- Kehawatiran penyebaran virus Corona atau Covid-19 terjadi hampir di setiap daerah di Indonesia pasca diumumka positifnya kasus corona di Depok Jawa Barat.

Seperti dirasakan warga Selatpanjang Kabupaten Kepualan Meranti, Riau. Apalagi letaknya secara geografis,  Meranti merupakan salah satu pintu masuk sangat mudah dan cukup dekat dengan negara-negara yang terpapar virus corona seperti Singapura dan Malaysia.

Bukannya tanpa alasan, hal tersebut menjadi kekhawatiran bahkan ketakutan tersendiri bagi warga Selatpanjang.

Terutama sehubungan akan adanya kedatangan ribuan pelayat dari berbagai negara dan daerah dalam perayaan sembahyang kubur atau disebut Cheng Beng yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini.

Agenda ini dikhawatirkan akan memperluas dampak penyebaran virus mematikan tersebut di wilayah Indonesia, khususnya Kebupaten Kepulauan Meranti.

Tradisi sembahyang kubur atau sembahyang arwah leluhur Tionghoa yang kerap juga disebut Qing Ming (bahasa Mandarin), 
diselenggarakan 10 hari berturut-turut yang biasanya dimulai 4 April.

Ritual tahunan bagi warga keturunan Teoghoa  di Selatpanjang dan biasanya dihadiri ribuan pelayat berupa keluarga yang datang dari berbagai negara seperi Taiwan, Singapura, Malaysia bahkan China, dan negara (China) terasebut diketahui tempat virus corana itu berasal dan negara lainnya itu sudah terpapar.

"Ya, di tengah merebaknya virus corona, menjadi kekhawatiran kita warga di Selatpanjang ini bila memang banyak warga luar negeei yang hadir," ujar Asep (40)  seorang warga Selatpanjang,  Kamis (5/3/2020).

Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti dr Misri Hasanto mengatakan, akan meningkatkan pengawasan dan menambah tenaga medis di pelabuhan untuk mendeteksi kemungkinan warga yang masuk terindikasi terkangkit virus corona yang masuk ke Meranti untuk mencegah penyebarannya.

Saat ditemui media di kantornya dr Misri menjelaskan, dengan masuknya pelayat tidak menutup kemungkinan atau berpotensi besar peluang virus corona juga akan masuk ke wilayah Meranti. "Tapi langkah-langkah efesien sudah kami ambil jauh hari sebelum imlek kemaren," katanya.

Dikatakannya, sehubungan adanya tradisi sembanyang kubur sendiri memang perlu di waspadai.

"Sampai saat ini kami terus berkoordinasi dengan pihak Imigrasi dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk lakukan pemeriksaan penumpang," katanya.

Namun katanya lagi,  yang menjadi kendala saat ini adalah KKP hanya memiliki 3 tenaga medis dan bukan dokter. "Makanya kami faham dan siap backup mereka untuk menyediakan tenaga dokter, tetapi tentu permintaannya melalui prosedur denga pengajuan ke dinas kesehatan. Hanya saja, sampai sekarang itu belum dilakukan," Katany.

Sebetulnya kewenangan penuh mereka (KKP) untuk melakukan pemeriksaan terhadap penumpang dan dinas kesehatan hanya bersifat membantu.

Disinggung terkait wacana pelarangan warga asing untuk tidak masuk ke wilayah Meranti, Misri  mengaku itu bukan tupoksi dinas kesehatan.

"Semuanya itu kebijakan pusat dan instansi lintas sektor yang ada di Meranti," tutupnya (tmy)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved