Sabtu, 27 April 2024
Sambut Tokoh-tokoh Kampar di Pekanbaru, Pj Bupati Dukung Bagholek Godang Masyarakat Kampar | Polsek Tambang Tangkap Pelaku Narkoba di Depan SPBU Rimbo Panjang | Mantan Bupati Inhil Indra Muchlis Adnan Meninggal Dunia, Pj Gubri Sampaikan Ucapan Duka | Kapolda Riau M Iqbal: Jangan Ada Lagi Diksi Kampung Narkoba di Pekanbaru, Sikat Habis! | Peringatan 78 Tahun TNI AU Masyarakat Riau akan Disuguhi Aneka Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin | SULUHRIAU, Pekanbaru – Ribuan pendaftar calon anggota Polri dari 12 kabupaten/kota memenyhi halama
 
Sosial Budaya
Catatan Pandangan Mata
Ke Malaysia Saat Isu Corona, Bandara Klia 2 dan Destinasi Wisata Putra Jaya Terasa Sepi

Sosial Budaya - - Senin, 02/03/2020 - 07:20:33 WIB

SULUHRIAU- Virus Corona atau Covid 19 yang kini menjadi isu global dan merebak ke berbagai belahan dunia, benar-benar terasa dampaknya.

Bahkan saat ini Pemerintah Arab Saudi 'menutup pintu' dari jemaah umrah dan turis yang ingin datang ke negara itu, termasuk kedua tanah suci umat Islam Mekkah dan Madinah.

Di negara jiran Malaysia, isu virus corona (covid-19) juga terasa. Pada tanggal 18 Februari 2020 kami tiba di Malaysia melalui penerbangan Air Asia dari Bandara Sultan Syarif Kasim (SKK) II ke Bandara Klia 2 Kuala Lumpur, Malaysia.

Tiba di Bandara Klia 2,  begitu akan masuk ke pusat pelayanan bandara  tersebut, salah seorang diantara rombongan kami yang tiba, di tes dengan alat pemindai suhu tubuh ( thermal scanner) oleh petugas kesehatan bandara Klia 2. Tentu saja ini bagian dari antisipasi dan deteksi terkait virus corona.

Yang paling dirasakan saat itu di Bandara Klia 2, di loket Imigrasi (Imigration-red), dimana suasana sepi dari warga yang datang dan cap paspor untuk masuk ke Malaysia.

Ketika itu sekitar pukul 14.50 waktu setempat, begitu kami sampai di loket imigrasi itu, kami langsung cap paspor, tidak ada antre sama sekali seperti sebelum ada isu Corona. Karena sebelum isu Corona, saya juga pernah datang ke negeri jiran itu. Pada saat itu di loket imigasi untuk cap paspor dari berbagai warga negara yang masuk ke Malaysia sangat ramai dan antreannya cukup panjang.

Namun, bagi warga Malaysia isu Corona terkesan tidak menjadi buah bibir seperti banyak dibicarakan di tengah masyarakat seperti di tempat kita ini. Tentu saja ini bukan berarti mereka tidak peduli dan perhatian dengan masalah tersebut.

Salah seorang warga Malaysia saat berbincang-bincang mengaku tetap prihatin dengan virus yang mengglobal ini. Bahkan kata warga yang bernama Amin (30) itu, menyebut ada beberapa orang suspect virus Corona yang diobesrvasi di daerah Sungai Buloh, Selangor.

"Setahu saya ada beberapa orang yang diobservasi di daerah Sungai Buloh," kata Amin yang juga penggiat budaya.

Sesuai informasi beredar yang juga banyak diberitakan, bahwa kebijakan negara itu juga tidak membenarkan masuknya penerbangan dari negara China seperti halnya di Indonesia sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona yang mematikan itu.

Menurut mantan Konsulat Malaysia untuk Pekanbaru, Riau Dato' Hardi dalam bincang-bincang saat bertemu di Selangor, membenarkan adanya pelarangan penerbangan dari Negeri Tirai Bambu itu ke Malaysia sejak merebaknya kasus virus covid 19 itu.

Lebih sepekan kami berada di Malaysia dan menyempatkan untuk datang ke beberapa destinasi waisata yang lazim dukunjungi turis domistik dan manca negara di negeri tersebut.

Kami pergi ke Kuala Lumpur tepatnya di KLCC dan Menara Kembar (Twin tower) Malaysia. Di sini terlihat juga tidak ramai orang berkunjung, ada beberapa hotspot yang sesungguh sangat menarik dijepret untuk diabadikan di sekitar tempat itu. Terlihat beberapa turis bule berselfie ria di sekitar itu.

Tapi, dari pantauan di lokasi itu juga tidak ramai. Jauh kondisi keramaiannya dari sebelum isu Corona. (Sekali lagi) saya juga pernah ke sini sebelumnya.

Bukan hanya di sekitar Twin Tower, destinasi wisata lain seperti di Putra Jaya yang merupakan kawasan istana negara Malaysia yang selalu menjadi tujuan wisata warga yang datang ke Malaysia, pada pertengahan pekan lalu itu juga tidak ramai.

Terlihat waktu kami ke situ hanya terlihat puluhan warga berselfie di beberapa hotspot destinasi itu. Bahkan di sekitar kawasan Putra Jaya ada pemberitahuan larangan turis  masuk ke kawasan tertentu di Putra Jaya selama Corona ini. Di kawasan itu ada antara lain Mesjid Putra Jaya berkubah merah muda, kemudian tidak jauh dari situ ada Mesjid
Tuanku Mizan Zainal Abidin atau Mesjid Besi.

Pendek kata di kawasan wisata itu tidak ada kesan ramai dan semangat berkunjung masyarakat.

Dato' Hardi yang kini sebagai Pejabat Diplomat berkedudukan di Putra Jaya mengaku tidak bisa menilai, kurang ramainya berkunjung ke destinasi wisata Malaysia saat itu karena terkait Corona. Menirutnya hari-hari ini tidak masa cuti (liburan-red). Di penghujung tahun atau masa cuti katanya biasanya cukup ramai yang datang ke tempat-tempat itu.

"Jadi, itu perlu studi, saya tidak bisa memberi informasi terkait hal ini, karena juga bukan kewenangan dari jabatan saya," katanya saat berbincang-bincang.

Tentu saja gambaran tulisan ini juga tidak mewakili minimnya kunjungan destinasi wisata di seluruh negeri jiran (Malaysia) itu. Karena ada 13 negara bagian di Malaysia dan memiliki destinasi wisata di wilayahnya. Masih juga ada bandara lain selain Klia 2 dan pelabuhan laut sebagai pintu masuk ke Malaysia tersebut.

Informasi didapat, di Malaka salah satu negara bagian Malaysia, dikabarkan cukup ramai warga datang ke wilayah yang khas wisata budaya itu, baik dari warga dari malaysia sendiri maupun manca negara.

"Saya berkunjung ke Malaka untuk beberpa hari," kata Arina (30) salah seorang warga Selangor.

Mungkin waktu kami datang tidak masa liburan umum. Maka perlu ditegaskan, ini hanya sedikit pandangan mata di beberapa titik destinasi wisata saja di saat bukan masa liburan.

Hingga kami kembali ke Indonesia akhir pekan, di bandara Klia 2 lebih ramai sedikit dibanding saat kami datang.

Mengenai virus corona ini, hingga Ahad 1 Maret 2020, dikutip dari kompas.com yang melansir SCPM, total kasus secara global 86.529 kasus, 2.979 kematian, dan 41.958 orang dinyatakan sembuh.

Sebanyak 61 negara telah mengkonfirmasi adanya temuan infeksi virus corona. Dan bahkan kini menyebar ke sejumlah negara Timur Tengah, termasuk Qatar.

Penulis: Khairullah





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved