Jum'at, 26 April 2024
SULUHRIAU, Pekanbaru – Ribuan pendaftar calon anggota Polri dari 12 kabupaten/kota memenyhi halama | Sumringahnya Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024 setelah Kalahka Korsel Melalui Adu Penalti | Polisi Gerebek Bandar Narkoba Kampung Dalam, Ada yang Mencebur ke Sungai dan Satu Orang Diamankan | Ketua LPTQ: Pekanbaru Berpeluang Besar Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau | Tak Kantongi Izin, Disperindag Pekanbaru Segel Dua Gudang di Komplek Pergudangan Avian | laku Pencabul Bocah Hingga Hamil dan Melahirkan Ditangkap Polsek Siak Hulu
 
Internasional
PM Malaysia yang ke- 8 Muhyiddin Yassin Disebut Ada Keturunan Siak, Riau

Internasional - - Minggu, 01/03/2020 - 11:55:39 WIB

SULUHRIAU– Tan Sri Muhyiddin Yassin yang hari ini sudah Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agung Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, sebagai perdana menteri dari silsilahnya ada keturunan dari Siak Sri Indrapura Provinsi Riau.

Dari beberapa sumber menyebutkan, Muhyiddin Yassin adalah anak Tuan Guru Haji Muhammad Yassin Bin Muhammad, berasal dari Siak, Provinsi Riau.

Tuan Guru Haji Humaad Yassin Bin Muhammad lahir pada tahun 1902 Masehi dan meninggal dunia ketika berusia 73 tahun di Muar, Johor.

Tuan Guru Haji Muhammad Yassin adalah seorang pendakwah dan guru yang sangat gigih. Beliau banyak mengajar di daerah Muar seperti di Masjid Jamek Muar, Masjid Parit Jamil, Masjid Seri Menanti, Masjid Bukit Gambir, Masjid Bukit Kangkar dan Masjid Sungei Mati Muar.

Pengajaran beliau kebanyakannya tertumpu kepada kitab-kitab Tasawwuf dan Ilmu Tauhid. Tuan Guru Haji Muhammad Yassin menadah kitab kepada ulama besar Muar satu ketika dahulu iaitu Tuan Guru Haji Abu Bakar bin Haji Hasan al-Muari bin Haji Ahmad bin Anggak bin Datuk Sijo Bukit Moh, Muar Bandar Maharani, Johor.

Beliau dikatakan telah berhasil mengkhatamkan beberapa kitab terkenal di Alam Melayu dibawah pengawasan gurunya itu. Antara kitab yang berjaya dikhatam dihadapan gurunya itu ialah Faridatul Faraid karangan masyaikh gurunya iaitu Syeikh Ahmad al-Fathani yang sangat terkenal di Alam Melayu pada abad ke-19 Masehi.

Pandangan beliau terhadap gurunya seperti yang dicatatkan oleh almarhum al-Ustaz Haji Wan Mohd Saghir Abdullah diungkapkan seperti berikut:

“Ketika aku akan belajar ilmu kemegahan dunia di Sumatera, setelah diketahui oleh Abu Bakar Alim, aku lalu dinasihatinya supaya belajar kepada beliau sahaja. Sekiranya aku melanggar nasihat beliau, mungkin aku menjadi seorang yang jahat.”

Kini anak Tuan Guru Haji Muhammad Yassin Bin Muhammad, yakni Muhyiddin Yassin, menyeret nama Siak menyusul penunjukannya sebagai perdana menteri yang tertuang dalam keputusan Raja Malaysia, Pasal 40(2)(a) dan 43(2)(a) Undang-Undang Federal.

Muhyiddin Yassin ditunjuk sebagai perdana menteri menyusul pengunduran diri Mahathir yang diduga terkait dengan gerakan politik yang berupaya membentuk koalisi baru dengan merekrut anggota Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM), UMNO, Partai Islam SeMalaysia (PAS) dan faksi PKR yang dipimpin oleh mantan wakil PKR, Mohamad Azmin Ali.

PKR lantas memutuskan memecat Azmin dan sejawatnya, Zuraida Kamaruddin, yang dianggap berkhianat. Hal ini adalah buntut perseteruan politik internal antara Anwar dan Azmin sejak beberapa waktu lalu.

Sumber: Miminadam.com, CNBCIndonesia.com
Edito: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved