Kamis, 25 April 2024
laku Pencabul Bocah Hingga Hamil dan Melahirkan Ditangkap Polsek Siak Hulu | Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu | KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024 | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop Publisher Rights Bersama Ketua Dewan Pers | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher | Cak Imin Nyatakan Kerja Sama dengan Prabowo di Pemerintahan Berikutnya
 
Sosial Budaya
Sidang Parlemen Batal, Raja Malaysia Minta Ketua Parpol Sodorkan Kandidat PM

Sosial Budaya - Sumber: detik.com | Editor: Khairul - Jumat, 28/02/2020 - 17:50:01 WIB

SULUHRIAU- Raja Malaysia, Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, mengonfirmasi tidak akan ada sidang khusus parlemen pada 2 Maret mendatang untuk menentukan Perdana Menteri (PM) baru. Sultan Abdullah meminta para ketua partai politik (parpol) untuk menyodorkan kandidat PM selanjutnya.

Seperti dilansir Channel News Asia, Jumat (28/2/2020) dikutip detik.com, kepastian itu disampaikan Pengawas Keluarga dan Rumah Tangga Kerajaan Malaysia, Ahmad Fadil Shamsuddin, dalam pernyataan terbaru.

Ahmad Fasil menyatakan Sultan Abdullah sepakat dengan keputusan Ketua Parlemen Malaysia, Mohamad Ariff Md Yusof, dalam menolak seruan Mahathir Mohamad untuk digelarnya sidang khusus parlemen.

"Istana akan melakukan komunikasi dengan para ketua seluruh partai politik yang memiliki perwakilan di parlemen demi mengabulkan kesempatan bagi mereka untuk menyerahkan seorang kandidat untuk dinominasikan sebagai Perdana Menteri selanjutnya," sebut Ahmad Fadil dalam pernyataannya.

Baca juga:
Tentukan PM Baru, Parlemen Malaysia Akan Gelar Sidang Khusus 2 Maret
Sebelumnya diberitakan bahwa parlemen Malaysia akan menggelar sidang khusus pada 2 Maret untuk menentukan PM yang baru. Sidang khusus ini digelar setelah Raja Malaysia tidak bisa mendapatkan satu kandidat dengan mayoritas yang jelas di parlemen, usai satu per satu memanggil dan mewawancarai seluruh anggota parlemen atau Dewan Rakyat.

Dalam konferensi pers pada Kamis (27/2) waktu setempat, Mahathir yang kini menjabat PM interim Malaysia menyatakan bahwa sidang khusus itu merupakan hasil kesimpulan dari pertemuan dirinya dengan Sultan Abdullah. Mahathir ditunjuk menjadi PM interim setelah pengunduran dirinya diterima oleh Sultan Abdullah.

Pada Jumat (28/2) pagi waktu setempat, Ketua Dewan Rakyat Malaysia menyatakan bahwa sidang khusus semacam itu hanya bisa digelar setelah dekrit kerajaan dikeluarkan.

"Raja akan terus berupaya mencari solusi yang sejalan dengan Konstitusi Federal demi rakyat dan negara yang kita semua cintai," ucap Ahmad Fadil.

Secara terpisah, Partai Pribumi Bersatu Malaysia atau Partai Bersatu, yang keluar dari koalisi pemerintahan Pakatan Harapan (PH), merilis pernyataan pada Jumat (28/2) sore yang isinya menyuarakan dukungan untuk Muhyiddin Yassin, ketua mereka, untuk menjadi PM selanjutnya.

Sebelumnya, tiga partai politik lainnya anggota koalisi PH menyatakan dukungan untuk Anwar Ibrahim yang menjabat Ketua Partai Keadilan Rakyat (PKR).

Editor: Khairul






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved