Kamis, 28 Maret 2024
303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan | Guru SD Ditemukan Membusuk di Desa Rimbo Panjang, Diduga Ini Penyebab Korban Meninggal
 
Sosial Budaya
Johny Indo Wafat, Perampok 'Robin Hood' yang Pernah Kabur dari Nusakambangan, Taubat Jadi Da'i

Sosial Budaya - - Minggu, 26/01/2020 - 19:38:07 WIB

SULUHRIAU- Kabar duka kembali melanda dunia hiburan Indonesia. Artis Senior Johny Indo, meninggal dunia Ahad, (26/1/2020) sekira pukul 07.45 WIB.

Aktor kelahiran Garut 6 November 1948 ini meninggal dunia di usia ke-72 tahun.

Penyebab kematian Johny Indo ini disebutkan pasca satu bulan laksanakan operasi hernia. Setelah operasi hernia tersebut, kondisi Johny Indo sempat tak strtabil dan  membuatnya kerap kali jatuh.

“Dia sakitnya cuma hernia sama jatuh, abis operasi hernia itu kurang lebih sebulan. Karena anak-anaknya kerja, dia mungkin di rumah mau ambil apa-apa jatuh. Mulai dari situ enggak bisa bangun, sakit,” kata Santa.

Selain itu, menjalani hari tuanya, Johny Indo juga sudah sulit berjalan hingga kesulitan untuk mengingat.

“Dia kan sudah pikun, jalan sudah susah. Namanya usia kan, sempat bangun, napasnya udah engap-engapan gitu,” ucapnya lagi.

Sosok Johny Indo ini menang wajahnya sudah tak asing lagi di dunia hiburan Indonesia.Johny Indo menjadi salah satu aktor yang punya nama pada era 1980-an.

Johny Indo pernah membintangi beberapa judul film yang melambungkan namanya seperti Badai Jalanan, Langkah-Langkah Pasti, Titisan si Pitung, dan beberapa judul film lainnya.

Namun siapa sangka kalau Johny Indo ini dulunya adalah seorang mafia perampok kelas kakap.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunJogja, Johny Indo berulang kali sukses merampok toko emas di era tahun 1970-an.

Kelompoknya disebut Pachinko (Pasukan China Kota) dengan anggota yang cukup banyak kerap melakukan aksi perampokan terhadap orang-orang kaya asing di Indonesia.

Meski kerap menjarah toko emas menggunakan senjata api untuk mengancam penjaga toko, namun Johny Indo dan komplotannya tak pernah melukai dan merenggut nyawa korban.

Bahkan selama melangsungkan aksinya merampok emas pada akhir tahun 1970 hingga awal 1979, Johny Indo telah mengumpulkan 129 kilogram emas.

Namun semua harta rampokannya itu dibagikan kepada masyarakat miskin.
Hal tersebutlah yang menjadikan Johny Indo ini sering disebut Robin Hood-nya Indonesia.

Meski begitu, aksi perampokan Johny Indo ini selesai pada 17 Desember 1979 setelah ia dan kawanannya ditangkap polisi.

Johny Indo pun dijatuhi hukuman 14 tahun penjara di Nusakambangan, rumah bagi narapidana kelas berat sekaligus menjadi titik pelaksanaan hukuman mati bagi beberapa napi.

Namun 3 tahun dipenjara, membuat Johny Indo berontak.Pada bulan Mei 1982, Johny Indo berhasil melarikan diri dengan bantuan 34 narapidana di Nusakambangan.

Bahkan sudah muncul perintah untuk 'tembak di tempat' jika ada aparat kepolisian yang melihat Johny Indo.

Rumah istrinya di Jakarta menjadi sasaran penggeledahan polisi.

Selama 12 hari hilang, ternyata Johny masih bersembunyi di sekitar pulau Nusakambangan dan menyerahkan diri pada polisi di sekitar hutan bakau.

Setelah bebas, Johny Indo sempat bermain dalam sejumlah film yang salah satunya mengangkat kisah dirinya dalam film Johny Indo pada tahun 1987.

Tak hanya itu, Johny Indo pun bertaubat dan menjadi mualaf.
Selain itu, Johny Indo pun mengubah namanya menjadi nama Islami, yang tadinya bernama Johanes Hubertus Eijkenboom diganti menjadi Umar Billah.

Setelah pensiun dari industri hiburan, Sisa hidup Johny Indo pun diisi dengan berdakwah menyebarkan agama Islam.

Ia menjadi mualaf dan kerap keliling kampung memberikan ceramah. Ia bahkan sempat pulang jalan kaki puluhan kilometer setelah berdakwah karena tak dibayar.

Pangeran Arab Saudi bahkan menjemput Johny Indo menggunakan jet pribadi dan mengajaknya melakukan ibadah haji secara gratis.

Selain jadi pendakwah, Johny Indo juga menjadi pengusaha batu akik di kawasan Pasar Poncol, Jakarta.

Perjalanan hidup masuk-keluar penjaralah yang mengenalkan ia pada kedekatan hidup spiritual dan selalu mengingat Tuhan, hingga saat ini.

"Saya berprinsip, hidup saat ini mencari makan halal saja. Walau itu kecil, asal berkah," ujar Johny Indo dilansir Kompas.com pada tahun 2014 silam.

Johny juga menceritakan, dari usaha kecilnya, dia bisa menjadikan anaknya seorang dokter dan ahli IT di Hongkong.

Sumber: TribunnewsBogor.com
Editor: Jandri







 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved