Potensi Karhutla di Riau Diprediksi Lebih Dahsyat pada 2020
Daerah - - Senin, 18/11/2019 - 20:01:34 WIB
SULUHRIAU, Pekanbaru- Potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau tahun 2020 diprediksi lebih dahsyat ketimbang tahun 2019.
Deputi perencanaan dan kerjasama badan restorasi gambut (BRG) Budi Wardana mengatakan, mengingatkan wilayah Riau merupakan daerah di indonesia dengan kondisi cuaca yang sangat unik yaitu musim kemaraunya berada di permulaan tahun dan di akhir tahun, sehingga mulai februari 2020 nanti sudah masuk tahap pertama musim kemarau, maka harus diantisipasi agar tidak terjadi karhutla dan bencana kabut asap dari saat ini.
Budi menambahkan, upaya pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan patroli di area yang punya rekam jejak terjadinya karhutla.
BRG memusatkan wilayah tersebut menjadi tempat retweeting atau mengulang kembali penanganan yang dilakukan dengan patroli di wilayah yang mempunyai rekam jejak terjadinya karhutla, namun brg tetap memperhatikan wilayah yang masyarakatnya belum memperoleh kegiatan revitalisasi.
Berdasarkan data badan nasional penganggulangan bencana (BNPB) luas lahan terbakar di provinsi riau sepanjang 2019 mencapai 49.266 hektare, selain menjadi mengancam kesehatan masyarakat Riau,juga menimbulkan dampak terhadap ekonomi.
Merujuk pusat studi lingkungan hidup Unri, kerugiaan materil yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan di Riau tahun 2019 ditaksir Rp 50 triliun. Sedangkan kerugian secara ekonomi berdasarkan hitungan bank indonesiak kantor perwakilan provinsi Riau, kerugian selama bencana kabut asap lebih Rp 7 triliun.
Adapun pemerintah provinsi Riau sudah melakukan pemetaan daerah rawan karhutla di riau yang berada di 75 kecamatan dan 188 desa yang merupakan daerah rawan karthutla. [slt]