Kamis, 25 April 2024
laku Pencabul Bocah Hingga Hamil dan Melahirkan Ditangkap Polsek Siak Hulu | Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu | KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024 | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop Publisher Rights Bersama Ketua Dewan Pers | Rangkaian HUT ke-7 Tahun, SMSI Riau Gelar Workshop ''Publisher | Cak Imin Nyatakan Kerja Sama dengan Prabowo di Pemerintahan Berikutnya
 
Pendidikan
Pemerintah Rusia Alokasikan Rp373 Miliar Bikin Wikipedia Tandingan

Pendidikan - - Sabtu, 09/11/2019 - 21:58:16 WIB

SULUHRIAU– Pemerintah Rusia sepakat untuk membuat kamus online tandingan Wikipedia. Tak tanggung-tanggung, negeri Beruang Putih itu mengalokasikan dananya sebesar Rp373 miliar (1,7 miliar rubel) yang diambil dari anggaran 2020-2021 milik Kementerian Telekomunikasi, Pembangunan Digital dan Media Massa.

Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa kamus online Rusia dinilai akan menyajikan "informasi andal" tentang Rusia sehingga dapat mengganti peran Wikipedia.

"Lebih baik menggantinya dengan ensiklopedia Rusia baru dan besar dalam bentuk elektronik. Ini akan menjadi informasi yang andal dalam bentuk yang modern dan bagus," kata dia, seperti dikutip dari situs Deutsch Welle, Jumat, 8 November 2019.

Pernyataan Putin ini muncul satu minggu setelah Rusia memberlakukan Undang-Undang Internet Berdaulat yang memungkinkan pihak berwenang untuk memutuskan pengguna internet di negara yang dahulu bernama Uni Soviet itu dari jaringan global.

Pada September lalu, Kementerian Pembangunan Digital, Telekomunikasi dan Media Massa telah mengajukan rancangan undang-undang (RUU) untuk membuat ensiklopedia Rusia online.

Pada kesempatan terpisah, lembaga swadaya masyarakat, Reporter Tanpa Batas (RSF), mengkritik RUU baru ini karena dinilai melanggar standar hak asasi manusia termasuk di dalamnya, yaitu kebebasan berekspresi dan kebebasan pers.

"Undang-undang ini menciptakan kondisi bagi otoritas Rusia untuk mengisolasi mereka dari beberapa bagian internet. Di masa depan mereka berpotensi menutup akses penyedia internet tertentu di seluruh Rusia," demikian keterangan resmi RSF.

Melalui cara seperti itu, lanjut RSF, pemerintah Rusia berharap dapat memblokir konten dan platform terlarang dengan lebih efektif daripada sebelumnya. Rusia berada di urutan 149 dari total 180 negara dalam Indeks Kebebasan Pers Dunia, versi RSF.

Semakin rendah urutannya, maka kebebasan pers di suatu negara dianggap kian memprihatinkan. Selain Rusia, Turki juga pernah bermasalah dengan Wikipedia. Pada April 2017, Turki membekukan akses Wikipedia di negaranya.

Ketika itu, Turki menuduh Wikipedia telah menjadi bagian dari "kampanye kotor" melawan Turki, setelah situs ini menolak menghapus konten yang diduga menggambarkan Turki sebagai negara yang mendukung kelompok teroris ISIS.

Namun, pada pertengahan September lalu, pengadilan tertinggi di Turki mengatakan akan mempertimbangkan banding yang diajukan Wikipedia untuk mengakhiri pemblokiran tersebut.

Sumber: Viva.co.id
Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved