Jum'at, 26 April 2024
Polisi Gerebek Bandar Narkoba Kampung Dalam, Ada yang Mencebur ke Sungai dan Satu Orang Diamankan | Ketua LPTQ: Pekanbaru Berpeluang Besar Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau | Tak Kantongi Izin, Disperindag Pekanbaru Segel Dua Gudang di Komplek Pergudangan Avian | laku Pencabul Bocah Hingga Hamil dan Melahirkan Ditangkap Polsek Siak Hulu | Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu | KPU Provinsi Riau Buka Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubri-Wagubri 2024
 
Sosial Budaya
Kisah Pohon Sahabi yang Jadi Tempat Berteduh Nabi di Masa Kecil

Sosial Budaya - sumber:detik.com - Kamis, 31/10/2019 - 07:24:45 WIB

SULUHRIAU- Sebuah pohon besar nan rimbun yang berdiri kokoh di Yordania, sekitar 150 kilometer dari Kota Amman, menjadi perhatian orang di dunia, khususnya umat Islam.

Sebab itu bukanlah pohon sembarangan, melainkan Pohon Sahabi yang diyakini pernah dijadikan tempat berteduh Nabi Muhammad SAW.

Di tempat itu pula diyakini, Muhammad SAW semasa masih kecil bertemu dengan seorang Biarawan Nasrani bernama Bahira. Saat itu Nabi Muhammad ikut berdagang dengan sang paman, Abu Thalib ke negeri Syam. Mereka berangkat bersama rombongan pedagang Quraisy. Rombongan, termasuk Nabi Muhammad SAW sempat berteduh di bawah Pohon Sahabi tersebut.

Apa Keistimewaan Pohon Sahabi?

Salah satu keistimewaan pohon ini adalah usianya yang disebut sudah mencapai ribuan tahun. Pohon Sahabi masih tetap hidup dan tumbuh subur meski di bawah teriknya panas matahari gurun pasir Yordania.

Seorang pakar tafsir, Muhammad Ibn Jarir At-Tabari menceritakan kisah pendeta Buhaira yang bertemu dengan Muhammad kecil. Saat itu usia Nabi Muhammad sekitar 9 atau 12 tahun. Nabi Muhammad sedang bersama pamannya Abu Thalib dan rombongan pedagang Quraisy dalam perjalanan untuk berdagang ke negara Syam.

Dalam perjalanan, rombongan bertemu dengan Buhaira yang seorang pendeta Nasrani. Buhaira kemudian mengajak rombongan tersebut beristirahat sejenak di bawah pohon Sahabi. Sebelumnya memang Buhaira sudah merasakan firasat akan bertemu dengan seorang nabi terakhir.

Kepada rombongan tersebut, Buhaira pun memberitahu Abu Thalib bahwa ada tanda-tanda kenabian pada diri Muhammad SAW. Tanda itu berupa, awan yang selalu memayungi Muhammad dari terik sinar matahari selama perjalanan.

Buhaira juga melihat ketika Nabi Muhammad sedang duduk di bawah Pohon Sahabi ranting-ranting pohon menunduk berusaha menutupi Nabi Muhammad agar tidak terkena terik panas matahari. Dia pun berpesan kepada Abu Thalib untuk selalu menjaga putra kecil itu, karena suatu saat ia akan membawa keberkahan bagi umat manusia.

Meski pohon ini berada di tengah gurun pasir yang sangat panas, Pohon Sahabi tetap berdiri kokoh dengan dedaunan lebat berwarna hijau. Hal ini adalah bentuk keberkahan Nabi Muhammad karena pohon itu hampir menyentuh kulit nabi dan masih kokoh hingga saat ini.

Ditemukan oleh Pangeran Ghazi bin Muhammad

Pohon yang disebut Pohon Nabi ini ditemukan setelah Pangeran Ghazi bin Muhammad yang baru kembali dari belajar di Universitas Cambridge setelah ditugaskan oleh sang paman, Raja Hussein, untuk bekerja di Perpustakaan Kerajaan.

Di perpustakaan Royal Archives, Pangeran Ghazi mempelajari arsip negara dan sejumlah literatur, antara lain dokumen soal pohon yang pada masa Raja Abdullah I terlewatkan, tidak dimasukkan sebagai situs suci saat dilakukan inventarisasi. Pohon yang terletak di wilayah Safawi Provinsi Zarqa inilah yang diyakini sebagai tempat Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Pendeta Buhaira.

Berapa Usia Pohon Sahabi?

Dalam penelitian Pangeran Ghazi bin Muhammad tak dijelaskan apakah ada penelitian ilmiah yang menunjukkan berapa usia pohon tersebut. Namun jika benar pohon ini menjadi saksi pertemuan Nabi Muhammad SAW dengan Pendeta Buhaira, maka diperkirakan usia pohon rindang itu sekitar 1.400 tahun dan menjadi 'The Only Living Sahabi' yang berarti sahabat nabi yang masih hidup hingga saat ini.

Jadi, apakah pohon itu benar-benar menjadi saksi perjalanan hidup Nabi Muhammad? Wallahu A'lam Bishawab. (dtc)

Editor: Jandri





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved