Kamis, 02 Mei 2024
Buruh Sampaikan Tingginya Harga Bahan Pokok Pemprov Riau: Aspirasi Kita Sampaikan hingga ke Pusat | Apel Pengamanan Gebyar BBI BBW dan Lancang Kuning Carnival, 1.525 Personel Gabungan Diturunkan | Empat Tersangka Kasus Senpi Ilegal Diringkus Polda Riau, 2 Calo dan 2 Pemilik | Terjadi Longsor di Kecamatan Tanah Merah Inhil, Banyak Rumah Warga Rusak | Puskesmas Rawat Inap Tenayan Raya Gelar Loka Karya Mini 2024 | Workshop Nasional SEVIMA dan Kemenag RI Dorong Peningkatan Kualitas Kampus Islam Swasta
 
Sosial Budaya
Hari Santri Nasional, Mengenang Semangat Juang Para Ulama

Sosial Budaya - sumber: viva.co.id - Selasa, 22/10/2019 - 10:35:35 WIB


SULUHRIAU- Hari Santri Nasional (HSN) yang jatuh pada tanggal 22 Oktober diperingati setiap tahunnya di Indonesia. Peringatan ini mulai ditetapkan sejak tahun 2015 lalu oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dikutip dari berbagai sumber, penetapan HSN ini bertujuan untuk meneladankan semangat jihad para santri yang terus membela bangsa dan negara Indonesia. Di mana gejolak untuk terus berjuang tersebut digelorakan oleh para ulama yang menjadi panutan.

Tanggal 22 Oktober sendiri dipilih berdasarkan salah satu peristiwa bersejarah mengenai seruan yang dibacakan oleh pahlawan Nasional KH Hasjim Asy'ari di tanggal tersebut pada tahun 1945 silam. Seruan itu berisi perintah kepada umat Islam untuk berperang atau jihad melawan penjajah dalam membela negara.

Peringatan ini tidak semata-mata dimaksudkan mengenang hari jihad para santri Nasional melainkan lebih condong untuk mengingat kembali suatu peristiwa bersejarah terkait komitmen santri sebagai generasi pecinta Tanah Air yang tak pernah pudar. Komitmen tersebut dipegang teguh oleh para santri dengan merujuk pada kaidah hubbul wathan minal iman (cinta Tanah Air sebagian dari iman).

Era Jokowi Ada Hari Santri Nasional, Bukti Pemerintah Akui Peran Ulama
Adapun upaya yang dilakukan pemerintah dalam mewujudukan tujuan tersebut berupa pelaksanaan peningkatan budaya perdamaian dan cinta tanah air santri dan pemuda melalui pendidikan agama islam. Tak hanya itu, pemerintah juga berupaya mengembangkan pondok pesantren dengan sarana santri modern sambil terus mengingatkan momen bersejarah tersebut.

Serangkaian kegiatan pun dilakukan guna kembali memberi semangat pada Santri untuk terus berjuang. Beragam bentuk kegiatan antara lain Santri Millennial Competitions, Lomba Video Iklan Layanan Masyarakat tentang Perdamaian serta Pesan Ulama, dan Muktamar Pemikiran Santri Nusantara.

Di puncak acara dalam rangka memperingati HSN, diadakan Malam Kebudayaan untuk ajang bersilaturahmi. Tak hanya itu, di puncak kegiatan ini, para pemuda khususnya santri diajak kembali mengingat filosofi dari nilai sejarah Resolusi Jihad 22 Oktober yang dicetuskan oleh KH. Hasyim Asy'ari, pendiri NU. [vvc,Jan]










 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved