Kamis, 28 Maret 2024
303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan | Guru SD Ditemukan Membusuk di Desa Rimbo Panjang, Diduga Ini Penyebab Korban Meninggal
 
Ekbis
Hadapi Tantangan Berat, Ekonomi Riau 2019 Diproyeksi Tumbuh Maksimal 3,25 Persen

Ekbis - - Jumat, 11/10/2019 - 10:31:37 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Laju perekonomian Riau pada tahun ini diproyeksi hanya akan tumbuh maksimal 3,25 persen dari posisi terendahnya 2,75 persen. Sedangkan bila tanpa migas pertumbuhannya justru bisa mencapai sekitar 4,5 sampai 5 persen.

Pj Sekdaprov Riau Ahmad Syah Harrofie mengatakan, sektor migas masih menjadi pengurang pertumbuhan ekonomi daerah Riau, karena kinerjanya terus menurun akibat produksi yang berkurang sedangkan biaya produksinya naik ditambah lagi harga yang terus mengalami penurunan.

Dengan kondisi terebut maka sulit bagi perekonomian riau untuk dapat tumbuh lebih tinggi di atas 3,25 persen, porsi migas bagi ekonomi daerah riau saat ini tinggal 25 persen dari sebelumnya mencapai  30 persen.

Menurutnya, Ekonomi Riau mengalami tantangan cukup berat bila ingin tumbuh mendekati nasional di posisi  5 peren lebih, saat ini penopang ekonomi daerah riau masih didominasi pertanian khususnya perkebunan, serta sektor perdagangan.

 
Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan ekonomi daerah riau pada 2015 hanya tumbuh 0,22 persen lalu 2016 mengalami perbaikan menjadi 2,23 persen dan tahun 2017 tumbuh 2,71% serta tahun 2018 hanya 2,34 persen.

Sektor yang mendorong perekonomian daerah riau adalah industri unggulan yakni komoditas sawit, kegiatan ekonomi dari hasil perkebunan tersebut menumbuhkan daerah karena banyak sektor yang ikut bergerak di industri pengolahan sawit.

Triwulan III Tumbuh 2,05 Persen

Hingga triwulan, ekonomi Riau tumbuh 2,05-2,55 persen.

Data BI Riau, pada triwulan ini menunjukkan ekonoi Riau pada triwulan III 2019, diperkirakan tumbuh positif, berada pada kisaran 2,05-2,55 persen yoy atau melambat dibandingkan realisasi triwulan II 2019.

Kepala Kantor BI Riau, Decymus mengatakan, perlambatan, dari sisi penggunaan diperkirakan bersumber dari konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, dan ekspor yang terkontraksi lebih dalam.

Melambatnya konsumsi rumah tangga bisa disebabkan tidak adanya pembayaran tambahan atau kenaikan pendapatan seperti pada triwulan II 2019.

Selain itu harga minyak dan karet diperkirakan lebih rendah dibandingkan triwulan ii 2019, sehingga turut menjadi faktor penahan konsumsi rumah tangga.

Perlambatan konsumsi pemerintah dipengaruhi turunnya apbd 2018, sedangkan perlambatan dari sisi penggunaan bersumber pula dari kontraksi ekspor luar negeri yang diperkirakan lebih dalam dibandingkan triwulan II 2019 sejalan dengan meningkatnya penjualan domestik pasca penerapan permendag nomor 21 tahun 2019 dan permen esdm nomor 42 tahun 2018 mengenai prioritas produksi hasil pertambangan untuk kebutuhan industri pengolahan domestik dan meningkatnya penyerapan biodiesel untuk perluasan B20.

Dari sisi lapangan katanya, perlambatan diperkirakan bersumber dari pertanian, industri pengolahan, perdagangan dan kontraksi pertambangan yang diperkirakan masih terus terjadi akibat natural declining, deselerasi lapangan usaha pertanian dipengaruhi puncak musim kemarau dan kabut asap yang diperkirakan mengganggu produktivitas panen. [slt]





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved