Minggu, 05 Mei 2024
Sakit Hati Tak Beri Tahu Jual Tanah Orangtua, Adik Bacok Leher Abang Kandung dengan Parang | Genre Natuna Terbaik di Kepri, Wan Siswandi: Saya akan Terus Dukung Putra-putri Daerah Berprestasi | Jepang Juara Piala Asia U23 2024, Putus Rekor Uzbekistan | DPD PKS Pekanbaru Rekomendasikan DR Muhammad Ikhsan Balon Walikota ke DPP | KPU Riau Siap Mutakhirkan 4.854.034 DP4 untuk Pilkada 2024 | Keji, Suami Pelaku Mutilasi Istri Sempat Tawarkan Daging Korban ke Ketua RT
 
Daerah
Advertorial Pemkab Natuna
Wabub Ngesti Studi Banding ke Pemkab Siak, Upaya Percepatan Pembangunan Peternakan di Natuna

Daerah - - Jumat, 06/09/2019 - 21:53:02 WIB

SULUHRIAU, Natuna- Wakil Bupati (Wabup) Natuna, Hj Ngesti Yuni Suprapti studi banding ke Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Kamis (5/9/2019)

Wabup didampingi Asisten II Tasrif Amran, Kabag Migas Faisal Firman dan UPT Pertanian di Kecamatan Bunguran Batubi.

Kunjungan kerja ke Siak Riau ini bagian dari studi banding terkait peternakan sapi terintegrasi, bersama Dinas Perikanan dan Peternakan Pemerintah Kabupaten Siak.

Wakil Bupati Ngesti mengatakan, Kabupaten Siak merupakan salah satu Kabupaten di Indonesia, yang berhasil meningkatkan populasi sapi dengan cepat. Selain itu, Siak juga telah berhasil meningkatkan produksi kelapa sawit.

"Sapi yang diternak bukan hanya sapi Bali, tapi juga sapi brahma cross yang berasal dari Australia. Itu sebabnya kami melakukan studi banding ke Siak," terang Ngesti, kepada media ini melalui pesan singkat WhatsApp (WA).

Image result for wabup natuna stuban ke Kabupaten Siak

Ngesti juga menyaksikan sendiri, betapa pesatnya perkembangan ekonomi masyarakat setempat, dengan adanya peternakan sapi terintegrasi yang ada di Siak.

Ngesti juga mengungkapkan, ada beberapa langkah strategis yang dilakukan oleh Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Siak, yang perlu dicontoh dan diterapkan bagi Kabupaten Natuna. Diantaranya memanfaatkan limbah kelapa sawit menjadi bahan baku tambahan pakan sapi, serta mengolah kotoran dan air seni sapi menjagi pupuk organik.

"Sebenarnya cara ini sudah dilakukan oleh Kabupaten Natuna, karena gurunya sama, yaitu pembinaan dari BI," ungkap Ngesti.

Dikatakan, pakan dan pupuk organik belum bisa diproduksi secara maksimal, untuk memenuhi kebutuhan para petani dan peternak, dengan biaya produksi yang masih relatif rendah.

Image result for wabup natuna stuban ke Kabupaten Siak

"Makanya perlu ada kerjasama dengan beberapa lembaga. Contoh di Kabupaten Siak ini, Pemkab melalui Dinas Perikanan dan Peternakannya, mendapat bantuan sapi, baik sapi bali maupun sapi brahma cross, yang bersumber dari APBN, yang disalurkan melalui kelompok. Nantinya kelompok tersebut mendapat pembinaan dari BI, untuk mengelola limbah menjadi pakan sapi, dan menjadikan kotoran sapi sebagai pupuk organik," terang Ngesti.

Selain itu, juga ada peran dari pihak PT. Pertamina, Tbk, yang membantu dalam stimulan permodalan, dengan sistem peminjaman dana, dengan jasa 3 persen selama 3 tahun, dengan angsuran per 6 bulan khusus bagi peternak sapi.

Image result for wabup natuna stuban ke Kabupaten Siak

Dalam kesempatan tersebut, Ngesti juga memaparkan tentang 5 percepatan pembangunan Natuna, yang telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Diantaranya sektor Migas, Kelautan dan Perikanan, Pariwisata, Pertahanan dan Keamanan, serta Lingkungan Hidup.

"Natuna dengan percepatan  pembangunan di 5 sektor tersebut, tentunya harus berupaya agar yang sudah ada ditingkatkan dan dimaksimalkan. Tujuannya adalah untuk meningkatan kesejahteraan masyarakat," pungkas Ngesti.[Adv, helim/Hpn]





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved