Rabu, 08 Mei 2024
Kembalikan Formulir ke NasDem, Nasir Day: Terpanggil Pimpin Pekanbaru | Terlibat Peredaran Sabu, Tiga Orang Pria di Bangkinang Diringkus Polisi | PWI Riau Terima Surat Dukungan Resmi untuk HPN 2025 dari Pemprov Riau | Sat Lantas Polres Kampar Bersama ISDC Polda Riau Gelar Giat Police Goes To School di SMAN 1 Tambang | Peduli Palestina, Ribuan Mahasiswa dan Civitas Akademika Umri Gelar Aksi Unjuk Rasa | Tinjau Pembangunan Tribun Mini Lapangan Sri Serindit, Bupati: Ini Saksi Sejarah Kota Ranai
 
Metropolis
Dibahas di Rapat Siaga Darurat Asap, Pemko Belum Liburkan Sekolah, Ini Penjelasan Wako dan Kadisdik

Metropolis - - Senin, 26/08/2019 - 13:00:30 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Kendati belakangan ini asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menyelimuti Kota Pekanbaru. Namun, Pemko Pekanbaru belum mengambil keputusan meliburkan sekolah.

Wali Kota Pekanbaru Firdaus, Firdaus, MT usai mengikuti rapat siaga bencana asap Senin (26/8/2019) di balai kota  mengatakan, perkembangan cuaca dan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) sesuai rapat masih berubah-ubah. "Tadi dijelaskan secara detil soal ISPU ini sekaligus membahas berbagai persepsi masyarakat soal ISPU," katanya.

Dikatakan, kebijakan untuk meliburkan nak-anak sekolah dilakukan setelah jika dari analisa atau pengamatan terjadi kualitas udara (ISPU) menunjukkan berbahaya selama tiga hari.

"Kalau sudah melewati level ISPU selama tiga hari berturut-turut, maka kebijakan untuk meliburkan sekolah wajib dilakukan," katanya.

Dijelaskan, Senin ini ISPU terpantau di alat yang tersedia, di bawah 100, tepatnya di level 65. Menurutnya, Kondisi menunjukkan kualitas udara Pekanbaru masih kategori baik.

Memang ada kesan terjadi perbedaan antara analisa dan data BMKG terkait kualitas udara ini. BMKG menyebut pada 25 Agustus 2019, pukul 13.00 WIB udara tidak sehat.

Pada sore harinya, polusi udara akibat kabut asap kembali menunjukkan di level sedang.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Pekanbaru Abdul Jamal mengatakan, siswa diminta pakai masker. Hal itu guna untuk mengantisipasi dampak negatif dari kabut asap.

"Kami mengimbau untuk siswa terutama tingkat PAUD, TK, dan SD kelas 1 sampai 3 agar mengurangi aktivitas di luar ruang dan kita anjurkan pakai masker," katanya.

Dikatakan, bagi sekolah-sekolah yang terkena dampak kabut asap parah bisa berkonsultasi atau berkoordinasi ke pihaknya, apakah memulangkan siswa lebih cepat atau diliburkan.

"Kita sebenarnya ada SOP untuk meliburkan siswa dan sekolah. Tetapi bila sifatnya situasional, kami juga minta sekolah berkoordinasi ke kita jika memang kabut asap parah di sana dan berencana memulangkan siswa. Kalau kabut asap parah dan dianggap membahayakan, tentu kita pertimbangkan apakah jam masuk sekolah lebih lama atau memulangkan siswa lebih cepat," paparnya.

Namun, Senin siang tadi hujan turun di wilayah Kota Pekanbaru, walaupun tidak begitu deras. Diperkirakan cukup sedikit menghalau kabut asap pagi tadi. [jas]





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved