Jum'at, 26 April 2024
Kapolda Riau M Iqbal: Jangan Ada Lagi Diksi Kampung Narkoba di Pekanbaru, Sikat Habis! | Peringatan 78 Tahun TNI AU Masyarakat Riau akan Disuguhi Aneka Atraksi di Lanud Roesmin Nurjadin | SULUHRIAU, Pekanbaru – Ribuan pendaftar calon anggota Polri dari 12 kabupaten/kota memenyhi halama | Sumringahnya Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024 setelah Kalahka Korsel Melalui Adu Penalti | Polisi Gerebek Bandar Narkoba Kampung Dalam, Ada yang Mencebur ke Sungai dan Satu Orang Diamankan | Ketua LPTQ: Pekanbaru Berpeluang Besar Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau
 
Sosial Budaya
Ribuan Santri Pondok Pesantren Dar el Hikmah Laksanakan Shalat Istisqa'

Sosial Budaya - - Sabtu, 24/08/2019 - 21:54:22 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Rbuan santri Pondok Pesantren Dar el Hikmah, Pekanbaru, dan warga menggelar ahalat Istisqa' memohon minta diturunkan hujan Sabtu,(24/8/2019).

Shalat ini dilaksanakan di tengah asap  kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menyelimuti Pekanbaru dan Provinsi Riau umumnya.

Ketua Umum Yayasan Nur Iman Ponpes Darel Hikmah H Amrasul Abdullah mengatakan, ada sebanyak 1.600 santri bersama pengajar serta masyarakat umum mengikuti shalat Istisqa' yang digelar di lapangan pondok pesantren tersebut.

Shalat Istisqa' dimulai pukul 07.30 WIB dan berakhir pada 08.15 WIB. Bertindak sebagai imam shalat Ustadz Syarkawi, sedangkan khatib dan doa oleh Ustadz Ibnu Harris.

Ia menjelaskan, shalat tersebut digelar karena melihat kondisi asap akibat dan Karhutla yang semakin tebal serta beberapa daerah di Riau alami kekeringan.

“Selain anjuran pak Gubernur Riau, Syamsuar, shalat istisqa' ini kami laksanakan dari saran   dari orangtua santri saat melihat anak-anaknya di Pondok Pesantren Dar el Hikmah," katanya.

Dikatakan, berdarkan cerita orangtua santri , baik dari Pekanbaru, tinggal di daerah Kulim, kemudian di Pulau Muda, Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan, juga menceritakan bagaimana mereka sudah sulit mendapatkan air bersih. Bahkan, wali santri dari Kulim menceritakan mereka harus membeli air bersih karena sumber air mengering.

“Untuk satu tanki air dengan isi 1.000 liter harganya Rp60 ribu. Air bersih satu tanki itu hanya bisa mencukupi kebutuhan satu hari keluarga. Sumur mereka sudah kering, walau disedot menggunakan mesin, tetap saja tak keluar,” katanya.

Sementara itu, pantuan satelit, mendeteksi ada 272 titik panas di Riau, lokasi paling banyak di Kabupaten Pelalawan dengan 102 titik. Daerah lainnya antara lain Indragiri Hilir ada 90 titik panas, Bengkalis 35 titik, Indragiri Hulu 17 titik, Kepulauan Meranti dan Siak masing-masing 9 titik, Rokan Hilir 7 titik, Kuansing 2 titik dan Kampar satu titik panas.

Dari jumlah tersebut, ada 192 yang teridentifikasi sebagai titik api. Lokasi paling banyak juga di Pelalawan ada 76 titik, kemudian Indragiri Hulu 60 titik, dan Bengkalis 29 titik. (Tim)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved