Jum'at, 26 April 2024
Sumringahnya Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024 setelah Kalahka Korsel Melalui Adu Penalti | Polisi Gerebek Bandar Narkoba Kampung Dalam, Ada yang Mencebur ke Sungai dan Satu Orang Diamankan | Ketua LPTQ: Pekanbaru Berpeluang Besar Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Tingkat Provinsi Riau | Tak Kantongi Izin, Disperindag Pekanbaru Segel Dua Gudang di Komplek Pergudangan Avian | laku Pencabul Bocah Hingga Hamil dan Melahirkan Ditangkap Polsek Siak Hulu | Lagi, Satnarkoba Polres Kampar Tangkap Pelaku Narkoba di Kebun Sawit Desa Kualu
 
Daerah
Kecewa Hasil Konfercab, Kantor DPC PDI di Kota ini Disegel Kader

Daerah - - Senin, 08/07/2019 - 09:43:22 WIB

SULUHRIAU- Penunjukan Wakil Wali Kota Raharto Teno Prasetyo sebagai Ketua DPC PDIP Kota Pasuruan menuai reaksi. Sejumlah kader melakukan penyegelan Kantor DPC sebagai wujud kekecewaan atas keputusan itu.

Penyegelan dilakukan Minggu (7/7/2019) malam. Tepatnya beberapa jam setelah hasil Konferensi Cabang (Konfercab) DPC PDIP yang dihelat di Hotel Empire Palace Surabaya.

Dalam konfercab itu DPP menunjuk Raharto sebagai Ketua DPC PDIP Kota Pasuruan menggantikan Pranoto. Kemudian Teddy Armanto sebagai Sekretaris DPC PDIP Kota Pasuruan menggantikan Luluk Mauludiyah.

Penyegelan kantor di Jalan KH Mansyur Kelurahan Sekargadung, Kecamatan Purworejo dilakukan dengan menutup pintu dan jendela menggunakan bilah yang dipasang menyilang lalu dipaku. Kemudian kertas bertulisan 'Kantor ini bukan milik PDIP' juga terpasang di pintu.

"Saya dan teman-teman yang tidak terima atas hasil keputusan ini yang segel. Kami kecewa, karena DPP menabrak peraturan partai yang mereka buat sendiri," kata Luluk Mauludiyah di kantor DPC.

Luluk mengatakan dalam PP atau Peraturan Partai nomor 28 Tahun 2019, untuk menjadi Ketua, Sekretaris, Bendahara (KSB) minimal harus menjadi anggota partai selama tujuh tahun. Keanggotaan itu dibuktikan melalui kartu anggota partai.

Ia menilai ketua dan sekretaris yang baru ditunjuk belum memiliki banyak pengalaman di PDIP dan belum lama di partai. Penunjukan tersebut, katanya, bertentangan dengan PP.

"Saya tidak terima kalau PDIP dimasuki sama orang-orang yang seperti ini. Makanya kami tadi segel. Saya yakin bu Mega tidak tahu persoalan ini. Saya minta digugurkan dan Bu Mega harus turun tangan sendiri," pungkas tokoh senior PDIP Pasuruan itu.

Editor: Khairul | Sumber: detik.com






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved