Jum'at, 29 Maret 2024
Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan
 
Metropolis
Catatan HUT Pekanbaru ke 235
Banjir dan Macet Masih Jadi Persoalan Kota Pekanbaru

Metropolis - - Minggu, 23/06/2019 - 06:02:56 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Hari ini Ahad, (23/6/2019) Kota 'Bertuah' Pekanbaru merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-235.

Pekanbaru sebagai ibu kota provinsi Riau, harus diakui pembangunannya cukup pesat. Namun, melalui kepemimpinan kedua kali Firdaus-Ayat bukanlah tidak ada persoalan dihadapi kota ini.

Dengan visi Kota Pekanbaru yakni Pekanbaru sebagai kota Smart City  madani", ada beberapa hal yang belum kunjung teratasi hingga  HUT Pekanbaru tahu ini.

Tentu saja ini menjadi tatangan tersendiri bagi Firdaus-Ayat di periode kedua jalan tahun ketiga ini.

Apalagi diklaim pimpinan kota ini,  bahwa dengan visi dan misi yang dibuat,  berbagai asfek pembangunan kota ini sudah berjalan baik.

Namun diakaui atau tidak, plus-minus dari pembangunan yang sedang berjalan ini tetap ada. Di tengah pesatnya perkembangan kota ini, hingga hari peringatan jadinya ke 235, ada beberapa hal yang dinilai masih perlu perhatian serius dari Pemko Pekanbaru.

Diantara yang menjadi persoalan saat ini menurut anggota DPRD Pekanbaru, Tarmizi Ahmad adalah soal banjir dan macet.  

Kondisi seperti masalah babjir ini tidak bisa ditutup-tutupi, warga langsung merasakan dampak banjir.  Seperti belakangan
ini hampir di setiap ceruk wilayah kota ini 'berkuah' begitu hujan mengguyur kota.  Jika ditelusuri, hampir sulit belakangan ini mencari
titik wilayah kota atau ruas jalan yang tidak banjir atau tergenang ketika diguyur hujan.

Bahkan baru-baru ini,  sudah sampai memakan korban jiwa,  seorang perempuan terseret arus banjir karena hujan ke parit, seperti di Jl Delima Pekanbaru.

Kondisi penataan pembangunan berbagai toko,  ruko dan perumahan ditambah dengan kurang maksimalnya penataan drainase dan normalisasi anak sungai dinilai banyak pihak termasuk masyarakat menjadi salah satu penyebab banjir saat hujan mengguyur kota ini.

Pandangan ini antara lain dikemukakan pengamat perkotaan Dr Ikhsan dalam berbagai kesempatan, termasuk diskusinya di lini masa media sosial.

Solusi ditawarkan antara lain, Pemko menata kembali drainase dan membersihkan bangunan-bangunan liar yang tiangnya tertancap di saluran drainase atau parit seperti yang banyak ditemukan di beberapa titik,  seperti di Jl Arifin Ahmad dan ruas jalan lajnnya.

Termasuk perlunya inten untuk menormalisasi anak sungai membuka tutup-tutup drainase di depan toko atau ruko seperti yang banyak terlihat saat ini,  selain aor akan menyerap juga akan lancar mengalir melalui drainase.

Jalan Macet

Selain banjir kata Tarmizi,  macet menjadi momok di kota ini. Walaupun saat ada tambahan infsrastruktur dua fly over dan satu jembatan dibangun Pemrov Riau,  ia menilai belum serta merta bisa mengatasi macet. 

Apa lagi pada jam-jam sibuk,  seperti pagi hari,  siang dan sore hari.  Dan titik macet itu ada di beberapa jalan, baik jalan arteri,  protokol maupun jalan tertentu.

"Kalau kita tidak pandai-pandai mencari jalan alternatif,  maka itu akan masalah bagi kita," katanya.

Selain itu banyak warga menggerutu di jalan, begitu terjebak macet. Dan masih melihat sejumlah angkutan kota (angkot) seperti oplet dan bus kota yang dinilai kurang layak jalan.

Macet Pekanbaru antara lain disebabkan belum seiringnya antara pertambahan kendaraan dengn jaringan jalan.

Politisi Nasdem ini menilai,  banyak yang mesti dibenahi pada sektor ini,  seperti tepat dalam menempatkan rambu-rambu lalu lintas, dan intensif dalam melakukan rekayasa lalu lintas.

Memang kata Tarmizi,  pemko beberapa kali menerima penghargaan wahana tata nugraha (WTN), tapi sepertinya belum cukup penghargaan itu saja.

Pada intinya, dua persoalan kota ini, menurut Tarmizi masih menjadi PR pemko dan perlu mendapat porsi utama untuk penanganan.  Membuat perencanaan matang dan memberikan porsi anggaran yang mendukung.

Kalangan dewan dan masyarakat berharap, agar ke depan problem pembangunan sektor ini lebih baik lagi.

Namun,  untuk dua persoalan ini, pihak Pemko Pekanbaru menyatakan,  bukan tidak melakukan upaya penanganan.

Walikota Pekanbaru Firdaus, MT mengatakan dan bahkan di berbagai kesempatan menyampaikan, penanganan banjir
Ini sudah dilakukan sesuai perencanaan, terutama penanganan dan pengerukan drainase dan normalisasi anak sungai.  Namun,  secara regulasi untuk pembuangain air ke anak sungai berada di luar kota,  itu tidak hanya kebijakan pemko,  melainkan juga perlu kebijakan pemrov Riau dan daerah terkait.

Pun begitu Kadis PUPR Indra Pomi mengatakan,  beberapa tutup drainase ruko sudah banyak dibongkar dan diminta pemilik membongkar sendiri.

Sementara terkait macet,  Plt Kadis Perhubungan Yuliarso mengatakan,
pihaknya berdsma satlas tidak berpangku tangan dalam mengatasu macet ini. 

Namun diakui tetap ada kendala dalam upaya mengatasi macet ini.  "Kita intensif menertibkan dititip macet dan dilakukan rekayasa lalu lintas, termasuk  memasang rambu-rambu.  (chr).





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved