Jum'at, 29 Maret 2024
PHR Kembali Gelar Lomba Karya Jurnalistik PENA untuk Wartawan Riau | Mesjid Taqwa Muhammadiyah Tuah Madani 6 Gelar Shalat Jumat Perdana | Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu
 
Pendidikan
Setelah di Medan,
Tahun Pelajaran Baru 2019, Anak Imigran di Pekanbaru sudah Bisa Bersekolah

Pendidikan - - Jumat, 21/06/2019 - 21:35:41 WIB

SULUHRIAU, Pekanbaru- Mulai tahun pembelajaran baru (TP) 2019, Pemko Pekanbaru melalui Disdik mengambil kebijakan untuk mengakomodir anak imigran yang ada di kota ini bersekolah khususnya tingkat sekolah desar (SD).

Kadis Pendidikan Pekanbaru H Abdul Jamal MPd Jumat (21/6/2019) mengatakan, setelah melihat kebijakan di Medan, maka di Pekanbaru di rencanakan, pada TP tahun ini ini Pekanbaru juga akan memberikan kesempatan, bagi anak-anak imigran yang sudah usia bersekolah untuk masuk SD.

," kata Kadis Pendidikan Kota Pekanbaru H Abdul Jamal MPd kepada riaupotenza.com kemarin (21/6/2019).

"Semua biaya ditanggung oleh Intenational Organization Migration (IOM). Ini adalah salah satu lembaga khusus imigran di PBB (UNHCR). Jadi, kita hanya menyalurkan atau fasilitasi saja. Karena mereka ini ada yang sudah 6-7 tahun di sini. Sebaiknya memang anak-anak ini bersekolah," jelas Abdul Jamal.

Syarat utama katanya, mereka wajib bisa berbahasa Indonesia, agar bisa berbaur dan mengikuti pelajaran. Sekolah atau SD Negeri yang disasar pun tentu sekolah terdekat.

"Sistemnya kita titip saja. Sekolah yang disasar tentulah yang muridnya kurang. Ada yang kita titip 3 orang di satu sekolah, atau bisa lebih. Sesuai dengan jumlah yang bisa di sekolah itu," ujarnya.

Diakui Jamal, banyak sisi positif dari rencana ini. Para anak-anak ini tentu tak lagi jadi anak tanpa pendidikan. Selain itu, mereka bisa perdalam bahasa Indonesia juga budaya kita. Sebaliknya, anak-anak SD negeri tersebut bisa pula belajar bahasa Inggris. "Anak-anak imigran ini kan pintar berbahasa Inggris. Nah, anak-anak bisa pula belajar dan saling dapat keuntungan," kata Jamal.

Ortu Imigran Diberi Keterampilan

Masih kata Jamal, para orang tua laki-laki dan perempuan imigran pun diberi keterampilan. Bekerja sama dengan pihak Imigrasi, mereka bisa terampil dan memperoleh ilmu baru.

"Kalau anaknya sekolah, ortunya tentu bingung juga di rumah. Nah, kita bersama Kantor Imigrasi memberikan mereka ilmu dan keterampilan. Yang laki-laki kita ajarkan ilmu reparasi handphone. Sedangkan perempuannya, dapat keterampilan rumahan seperti menyulam, menjahit, memasak dan lainnya. Jadi, tak ada lagi kekhawatiran kita terhadap mereka," jelasnya.

Sampai kapan mereka difasilitasi seperti ini? Kata Jamal, sampai ada kepastian dari IOM bahwa mereka sampai saatnya nanti akan di deportasi. "Kalau mereka sudah pasti dipulangkan ke negaranya atau deportasi, maka selesai tugas kita," ucapnya, sambil menyebut bahwa saat ini ada ribuan imigran yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah. (rls)





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved