Ditanya Soal 80 Ton Timah PT WPJ, Kadisperindag Kop UKM: Kami tak Tahu Soal Itu!
Daerah - - Senin, 20/05/2019 - 22:24:01 WIB
SULUHRIAU, Meranti- Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Kabupaten Kepulauan Meranti, Azza Fachroni mengaku
tak tahu persoalan atau alur proses 80 ton timah hasil produksi PT Wahana Perkit Jaya (WPJ).
Ia juga mengatakan, tidak tahu soal informasi ada dugaan puluhan ton timah batangan siap ekspor sudah diambil dan dibawa oleh PT.WPJ ke Cirebon dan sudah dileburkan di Bangka.
Dikatakan Azza, pihaknya tidak bisa berbuat banyak terkait puluhan ton timah batangan hasil produksi PT WPJ tahun 2014 lalu itu yang diduga dilakukan perubahan jenis produk yang dihasilkan Kabupaten Kepulauan Merant itu.
"Untuk masalah tersebut mohon saya maaf, tidak bisa mengomentari lebih banyak, karena saya tidak mengetahuinya dan tidak mempunyai kewenangan hal tersebut," jelas Azza Fachroni melalui WhatsApp, Senin (20/5/2019).
Ditambahkan, melalui Undang-undang No 23 Tahun 2014 Tentang Pememerintah daerah selanjutnya terjadi perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Kabupaten, beberapa kewenangan sudah di Provinsi. Sebab itu sekarang ini tidak ada lagi.
"Dinas Perdagangan lebih kecil dan hanya selevel bidang. Mengenai pertanyaan di atas kira perlu ditelusuri lagi dan jika sesuatu merek tentu tidak bisa dirubah,"Jelas Azza.
Ia menyarankan, sebaiknya tanya ke Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Riau.
Seperti diberitakan sebelumnya, terkait soal timah PT WPJ ini awalnya muncul dari pengakua Kepala Desab Topang Syamsuharto, ia mengatakan, 80 ton timah pernah dititip di Desa Topang batangan siap ekspor sudah diambil dan dibawa oleh PT.WPJ ke Cirebon dan sudah dileburkan di Bangka.
"Pada pertengahan tahun 2017 lalu sebanyak 80 ton timah batangan siap ekspor semelter Desa Topang Itu diambil dan dibawa oleh PT WPJ ke Cirebon dan dileburkan di Bangka," Kata Syamsuharto kepada media di Selatpanjang, Sabtu, (13/4/2019).
Untuk lebih jelasnya kata Syamsuharto disarankan tanya ke camat dan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Kadistamben) Herman. "Mereka mungkin lebih mengetahui itu. "Yang pasti perusahaan tersebut tidak ada aktivitasnya lagi dan sudah berhenti, saat ini yang beroperasi Timah Kundur."tutupnya.
Namun, sejauh ini, kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Kadistamben) Provinsi Riau belum bisa di minta keterangan. (tmy)