Rabu, 24 April 2024
Cak Imin Nyatakan Kerja Sama dengan Prabowo di Pemerintahan Berikutnya | Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan Presiden-Wakil Presiden 2024-2029 | Maju Pilgubri, Edy Natar Nasution Daftar di Partai Demokrat Riau | Kantongi 7,50 Gram Sabu, Sat Narkoba Polres Kampar Tangkap Warga Aur Sati, Disebut Barang Dapat dari | Cabang Fahmil Qur’an Putri Kota Pekanbaru Sabet Juara Pertama di MTQ ke 42 Tingkat Provinsi Riau | Polsek Tapung Hilir Tangkap Pelaku Narkoba beserta Sejumlah Barang Bukti di Desa Kota Garo
 
Ekbis
Fluktuasi Harga Bawang Putih Sangat Tajam, Suplier Kurangi Stok Barang

Ekbis - - Rabu, 24/04/2019 - 08:46:59 WIB

SULUHRIAU- Jelang ramadhan, fluktuasi harga bawang putih sangat tajam. Setelah melonjak hingga 100 persen, harga turun beberapa hari, namun naik lagi. Kondisi ini membuat suplier bawang putih di Kota Blitar mengurangi kulakan stoknya.

Dikutip dari detikcom,  di Pasar Legi Kota Blitar, harga bawang putih import normalnya di kisaran Rp 20 ribu/kg. Namun pada H-2 Pemilu tiba-tiba melonjak sampai 100 persen hingga di harga Rp 42 ribu/kg.

Melonjaknya harga itu bertahan selama 5 hari, karena H+3 pemilu mengalami penurunan hingga 35 ribu/kg. Selama dua hari harga stagnan, lalu naik lagi hingga hari ini di angka Rp37 ribu/kg. Ini adalah harga di tingkat grosir.

Sementara di tingkat pengecer, harga masih di kisaran Rp 43 ribu/kg. Patokan disparitas harga di tingkat grosir dengan pengecer, berkisar Rp 5 ribu/kg. Dan akan sampai selisih Rp 7 ribu di tingkat warung sekitar perumahan.

Fluktuasi tajam harga komoditas import satu ini, membuat kalangan suplier mengurangi stoknya. Dan hanya akan belanja lagi ketika stok benar-benar habis.

Keterangan suplier di Pasar Legi Kota Blitar, Sugiyobudi, sejak sepekan ini dia tidak pernah menyimpan stok. Padahal jika harga stabil di kisaran Rp 22 ribu/kg, lelaki berusia 60 tahun ini biasa mendatangkan 3 kontainer setiap. Pokok habis beli, habis beli. Ambil sesuai kebutuhan jangan stok banyak-banyak," kata Budi kepada detikcom di tokonya kawasan Pasar Legi Kota Blitar, Rabu (24/4/2019).

Budi mengaku, kebutuhan bawang putih import untuk mencukupi pedagang di Pasar Legi mencapai 4 sak atau sekitar 8 ton/harinya. Budi mendatangkan bawang putih itu dari seorang importir di Surabaya.

Dengan fluktuasi harga bawang putih yang sangat tajam ini, Budi mengaku menanggung kerugian yang tak sedikit. Sampai dia harus menjual satu unit mobilnya, agar bisa dapat modal kulakan bawang.

"Ya tak jual mobilku mbak. Daripada aku gak bisa jualan lagi. Terus mau ngapain coba," tandasnya sambil membelalakkan mata.

Fluktuasi harga bawang putih ini juga dikeluhkan pedagang pengecer. Karena dengab nominal yang sama, namun pembeli hanya memperoleh bawang putih separoh bobot saja.

"Ya yang beli tetap ada. Cuma jadi dikit belinya. Kalau dulu uang Rp 25 ribu sudah dapat sekilo, sekarang cuma dapat setengah kilo kan," kata pedagang pengecer di dalam Pasar Legi, Sumilah.

Sementara untuk bawang merah cenderung lebih stabil harganya. Hari inj di tingkat suplier harganya Rp 22 ribu/kg, dan di tingkat pengecer sampai Rp 25-27 ribu/kg.

"Sempet naik sampai Rp 30 ribu/kg, tapi tidak lama. Soalnya ini memasuki musim panen juga dari Nganjuk, Bojonegoro sama Pare," pungkas pedagang pengecer di emper luar Pasar Legi, Choirul.


Sementara itu, di pasar tradisional Pekanbaru, harga bawang putih mencapai Rp48.000/kg. Kondisi menurut pedagang sudah terjadi sejak beberapa belakangan ini.

Editor: Jandri
Sumber: detik.com





 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved