Kamis, 28 Maret 2024
303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan | Nuzul Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan | Guru SD Ditemukan Membusuk di Desa Rimbo Panjang, Diduga Ini Penyebab Korban Meninggal
 
Hukrim
Koper Hitam yang Dipakai Buang Mayat Tanpa Kepala Milik Ibu Pelaku

Hukrim - - Jumat, 12/04/2019 - 17:32:19 WIB

SULUHRIAU- Koper hitam yang dipakai membuang mayat Budi Hartanto (28), ternyata milik ibu kandung AS. AS merupakan eksekutor mayat dalam koper. Koper itu dibeli di Malaysia, saat akan pulang ke kampung halamannya di Desa Mangunan, Udanawu, Kabupaten Blitar.

Keterangan itu disampaikan ibu kandung AS, NG (55) kepada detikcom saat keluar dari ruang pemeriksaan Satreskrim Polresta Blitar. "Iya itu koper punya saya. Anak saya bilang kopernya diambil dan sudah dijual. Laku Rp 200 ribu. Katanya buat tambah modal dagang nasi goreng," kata perempuan berkerudung kepada detikcom, Jumat (12/4/2019).

Menurutnya, AS mengaku jika koper dijual usai melaksanakan jamaah salat subuh di musala dekat rumahnya. "Ya Rabu (3/4/2019) pagi sekitar jam 5 itu," ungkapnya.

"Saya baru tahu kalau koper saya dipakai buang mayat itu ya dari teman-teman di musala. Saya kaget sekali ketika dikasih tahu gambarnya. Lho lha kok ini koper saya," pungkas wanita itu sambil membelalakkan mata.

Dari pantauan detikcom, di dalam koper tersebut masih banyak terdapat bercak darah. Koper tersebut kini diamankan di Polresta Blitar sebagai barang bukti.

Kepala Mayat Sudah Diserahlan ke Keluarag

Sementara itu, Selama kurang lebih 4 jam, kepala mayat dalam koper diperiksa di RS Bhayangkara Kota Kediri. Kepala Budi Hartanto (28) itu diperiksa tim Labfor Polda Jatim. Usai diperiksa, kepala korban langsung diserahkan ke keluarganya.

Dialnsir detikcom, kepala korban dibawa ke RS Bhayangkara sekitar pukul 11.00 WIB dan diserahkan ke keluarganya sekitar pukul 15.00 WIB.

Paman korban, Nasukha (48) mengaku kepala putra sulung Darmaji dan Hamidah itu akan segera dimakamkan. "Ini langsung dimakamkan setelah penyerahan kepala ke orangtuanya," kata Nasukha saat di kamar jenazah RS Bhayangkara Kota Kediri, Jumat (12/4/2019).

Menurut Nasukha, sesuai syariat Islam untuk jenazah lebih baik segera dimakamkan tanpa menunggu lama. "Ini nanti semoga segera selesai dan akan dibawa serta langsung dimakamkan. Tidak ke rumah duka lagi," tambahnya.

Kondisi kepala korban sudah memprihatinkan. Mengingat, mayat dalam koper pertama kali ditemukan di Blitar, Rabu (3/4/2019) lalu.

Sementara saat pertama ditemukan, kepala mayat dalam koper tersebut terbungkus kain putih yang dilapisi kantong kresek dan karung beras.   

Seperti diberitakan, warga Blitar digegerkan penemuan mayat dalam koper tanpa kepala. Koper tersebut ditemukan pencari rumput, Rabu (3/4/2019) sekitar pukul 07.00 wib. Koper hitam itu ditemukan tergeletak di antara rimbunnya semak, di bawah jembatan Desa Karanggondang Udanawu, Blitar.

Sementara, rumah tersangka AS berada di Desa Mangunan, Udanawu. Lokasinya di sebelah utara sekitar 1 Km dari jembatan.

Editor: Jandri | Sumber: detik.com   






 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved