Jum'at, 29 Maret 2024
Menguak Misteri Lailatul Qadar | Safari Ramadhan, Komut Beri Apresiasi Kinerja PLN Icon Plus SBU Sumbagteng | 303 Akademisi Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Adil di Sengketa Pilpres | Nekat Bobol Warung, Seorang Remaja Tertangkap Warga dan Diserahkan ke Polsek Siak Hulu | Koramil 02 Rambah Kodim 0313/KPR Rohul Berbagi Takjil pada Masyarakat | Tak Patut Ditiru, Viral Video Pungli Trotoar untuk Hindari Kemacetan
 
Politik
Survei CSIS, PSI lagi-lagi Diprediksi Tak Lolos DPR

Politik - - Kamis, 28/03/2019 - 19:58:37 WIB
Ketum PSI Grace Natalie (kanan) didampingi Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni (kiri) ketika menghadiri Festival 11 di Surabaya, Jawa Timur [Foto: Antara]
TERKAIT:

SULUHRIAU- Lembaga penelitian Centre for Strategic and International Studies (CSIS) mengumumkan hasil survei terbaru mereka, Kamis, 28 Maret 2019.

Salah satu hasilnya menujukkan bahwa Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terancam tidak lolos ambang batas parlemen sebesar 4 persen.

Partai pimpinan Grace Natalie tersebut hanya bisa meraih elektabilitas sebesar 0,5 persen. Tapi rupanya, tidak hanya PSI, sejumlah partai politik baru lain juga bernasib sama.

Misalnya saja Partai Perindo (1,1 persen), Partai Garuda (0,1 persen) dan Partai Berkarya (0,1 persen). Sedangkan partai lama yang terancam tidak lolos ke Senayan yakni PKPI (0,2 persen), PBB (0,4 persen) dan Partai Hanura (0,8 persen).


Kemudian, posisi PPP (3 persen) dan PAN (2,5 persen) juga masih belum aman. Alasannya karena masih dalam rentang margin of error ancaman ketidaklolosan parlemen.

Sementara itu, partai dengan elektabilitas tertinggi berturut-turut yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (25,9 persen), Partai Gerindra (13,3 persen), Partai Golkar (9,4 persen), Partai Kebangkitan Bangsa (7 persen), Partai Demokrat (5,5 persen), Partai Keadilan Sejahtera (4,6 persen) dan Partai Nasdem (2,3 persen).

Terkait survei itu, Peneliti CSIS, Arya Fernandes, menuturkan bahwa perubahan dukungan pemilih dan perolehan suara partai terutama di partai menengah dan kecil, diperkirakan masih mungkin terjadi. Hal itu dipengaruhi karena masih cukup tingginya responden yang merahasiakan pilihan saat survei dilakukan.

Ia menilai, kampanye dan mobilitas caleg juga diperkirakan akan membuat konstelasi berubah. "Terutama di partai menengah dan kecil," kata Arya saat mengumumkan hasil survei CSIS di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis, (28/3/2019).

Survei CSIS itu dilakukan pada 15-22 Maret 2019 dengan jumlah sample sebesar 1.960 yang tersebar secara proporsional di 34 provinsi di Indonesia. Margin of error survei ini sebesar +/- 2,21 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sedangkan jumlah mereka yang belum menentukan pilihan sebanyak 3,2 persen dan yang tidak menjawab atau menjawab rahasia sebanyak 18,2 persen.

Sumber: Viva.co.id | Editor: Jandri







 
 
 
Home | Daerah | Nasional | Internasional | Hukrim | Gaya Hidup | Politik | Sport | Pendidikan | Metropolis | Sosial Budaya | Kesehatan | Ekbis
Religi | Kupas Berita |Tokoh | Profil | Opini | Perda | DPRD Kota Pekanbaru | Tanjung Pinang-Kepri | Indeks
Pedoman Media Siber | Kode Etik Internal Perusahaan Pers |Redaksi
Copyright 2012-2021 SULUH RIAU , All Rights Reserved